Popular Posts
-
Pemulung Dilarang Masuk! Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita...
-
A. Tauhid Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tau...
-
Ilmu Mantiq (Logika) A. Ilmu Mantiq / Logika Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat me...
-
Jenis Puisi Menurut Aminudin (1) Puisi epik , yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan y...
-
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia... Bagaim...
-
1. Pengertian Fiqhul Lugah - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pe...
-
Assalamualaikum sobat :-) Bagaimana kabar sobat hari ini??? semoga selalu dalam limpahan kasih dan sayang Allah ta'ala..amiiiiin....
-
Salam mulia sobat muslim, semoga sobat sekalian selalu dalam limpahan kasih sayang Sang Agung yah.... Nah sobat muslim, sobat pernah be...
-
Dahulu ada seorang sufi yang melakukan sebuah pengembaraan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendakwahkan panji kebenaran ...
-
Sejarah Liberalisme dan Wajah Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam A. Sejarah Lahir dan Perkembangan Liberalisme Islam di Indonesia...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2015
(18)
-
▼
Oktober
(9)
- Refleksi Sumpah Pemuda untuk Kader Muda Muhammadiyah
- Kaum Muda Muslim dan Lembar Baru 1437H
- Virus Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam
- Pemulung Dilarang Masuk!
- Puisi Untuk Jogja
- Jenis Puisi Menurut Aminudin
- Napak Tilas Sejarah Bangsa PK IMM Adab
- Subuhmu Malang
- Barisan Merah Itu, Ku Percayakan Tenaga dan Pikira...
-
▼
Oktober
(9)
About Me
- Unknown
Followers
Labels
Pages
Like us on Facebook
Minggu, 04 Oktober 2015
Barisan Merah Itu, Ku Percayakan
Tenaga dan Pikiran ini Padanya
Foto Bersama Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA
Bukan dunia mahasiswa rasanya
jika tidak identik dengan aktivitas dalam keorganisasian. Ya, itulah persepsi
awal ketika mulai melangkahkan kaki memasuki dunia kemahasiswaan. Bahkan jauh sebelum
memasuki dunia mahasiswa pun, telah lahir persepsi ini, mahasiswa sebagai
aktivis, sederhananya aktivis adalah julukan bagi para mahasiswa pada umumnya,
sebagai pengantar, memang itulah yang ada dalam benak saya saat itu. Sebelum
memasuki dunia kemahaiswaan pun, sebelum masuk ke jenjang perkuliahan di sebuah
kampus, Universitas, saya telah melakukan pencarian dan penyaringan sederhana
mengenai organisasi-organisasi kemahasiswaan. Yang saat itu nama-nama
organisasi mainstream dan besar yang sudah saya kenal adalah HMI, IMM, PMII,
dan KAMMI. Padahal karena kedunguan saya terhadap dunia kemahasiswaan dan
keorganisasian mahasiswa, yang saya sebutkan tadi hanyalah sebagian kecil dari
organisasi kemahasiswaan yang ada khususnya di kampus-kampus di Indonesia ini.
Kembali lagi, sebelum memasuki
dunia mahasiswa, saya memang telah mencari tahu dan mencoba mengelupas
informasi mengenai organisasi kemahasiswaan yang telah saya kenal dan sebutkan
sebelumnya. Bagaimana sebenarnya wajah dan gerakan HMI, bagaimana mobilisasi
IMM, bagaimana sepak terjang PMII dan juga, seperti apa dan bagaimana KAMMI
itu. Dalam asumsi dasar saya saat itu dengan dilandasi atas minat saya terhadap
organisasi berbasis keislaman, awalnya saya menetapkan pilihan hati saya untuk
memasuki salah satu organisasi tadi, karena berdasarkan informasi yang saya
dapatkan saat itu, organisasi tersebutlah yang benar-benar mencerminkan wajah
keislaman dan benar-benar menjunjung ideologi Islam.
Lantas saya bertanya kepada
beberapa kerabat yang kebetulan mantan aktivis organisasi tersebut, dan benar
tekad saya makin kuat untuk bergabung dengan organisasi itu ketika telah
menyandang status sebagai mahasiswa nanti. Namun setelah melakukan diskusi
ringan dengan beberapa senior khususnya kakak kelas ketika di SD dahulu, SD
Muhammadiyah Magetan, saya mendapatklan amanah untuk menceburkan diri saya ke
dalam salah satu organisasi otonom Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM).
Benar saja, atas dorongan
beberapa senior tadi pada akhirnya setelah memasuki dunia perkuliahan, dunia
kemahasiswaan, dunia aktivis, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti
pengkaderan dasar IMM Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Darul Arqam
Dasar (DAD) itulah istilah yang digunakan IMM untuk mengidentitaskan
pengkaderan dasarnya. Setelah beberapa pekan saya mengikuti perkuliahan,
mengikuti beberapa pertemuan awal (masa ta’aruf) dengan para anggota dan senior
di IMM Fakultas Adab, juga belasan kader baru termasuk saya saat itu, akhirnya
tiba saatnya saya mengikuti DAD angkatan 2013/2014 yang berjalan selama 3 hari
4 malam di sebuah pesantren di daerah Bantul.
Darul Arqam Dasar yang saya ikuti
saat itu berjalan khidmat dan terbilang cukup lancar dengan banyak ilmu baru
mengenai dunia kemahaiswaan, kemuhammadiyahan, tentu juga keIMMan. Dengan ikrar
yang saya ikhrarkan bersama kader baru saat itu, akhirnya saya mempercayakan
tenaga dan pikiran saya untuk berproses bersama keluarga besar Pimpinan
Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Adab (PK IMM Adab, red).
Tak terasa, 2 tahun lebih sudah
saya berproses bersama keluarga besar PK IMM Adab, IMM UIN Sunan Kalijaga, di
bawah naungan Pimpinan Cabang IMM Kab. Sleman (PC IMM Sleman, red), telah
banyak sekali pengalaman, perubahan, serta tentunya ilmu baru seputar keislaman,
kemuhammadiyahan, keIMMan, juga seputar kemahasiswaan, bahkan isu-isu seputar
kampus, Nasional, juga Internasional. Dengan almamater khasnya, merah maroon,
pada akhirnya saya memulai memupuk eksistensi saya di dunia kemahasiswaan.
Barisan merah itu, ku percayakan tenaga dan pikiranku padanya.
Gubug perjuangan, Sapen, Selasa 29 September 2015.
Label:
Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar