Popular Posts
-
Pemulung Dilarang Masuk! Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita...
-
Ilmu Mantiq (Logika) A. Ilmu Mantiq / Logika Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat me...
-
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia... Bagaim...
-
A. Tauhid Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tau...
-
Jenis Puisi Menurut Aminudin (1) Puisi epik , yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan y...
-
Dahulu ada seorang sufi yang melakukan sebuah pengembaraan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendakwahkan panji kebenaran ...
-
Belajar dari Sang “Guru Bangsa” *Diskusi singkat dengan Buya Syafii Maarif Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Sore itu tepatnya di ha...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persoalan pluralisme masih hangat diperbincangkan. Sebenarnya isu...
-
Assalamualaikum sobat :-) Bagaimana kabar sobat hari ini??? semoga selalu dalam limpahan kasih dan sayang Allah ta'ala..amiiiiin....
-
1. Pengertian Fiqhul Lugah - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pe...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
About Me
- Unknown
Followers
Labels
Pages
Like us on Facebook
Kamis, 02 Juli 2015
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum
Plus 2015 – Yogyakarta
Assalamualaikum
warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia...
Bagaimana
kabar sobat semua? Semoga nikmat apapun senantiasa diberikan Allah untuk sobat
semua...
Pengen
tau apa itu Beasiswa Djarum? Apa saja yang harus dilakukan atau dihadapi untuk
mendapatkan Beasiswa Djarum Plus ini? Penasaran kan sobat? Hehe
Langsung
saja, tapi sebelum lebih jauh akan saya paparkan secara ringkas apa itu
Beasiswa Djarum Plus ini. Beasiswa Djarum Plus adalah bentuk bakti dari Djarum
Foundation yang terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia
pendidikan di Indonesia. Nah, yang membedakan Djarum Beasiswa Plus dengan
program beasiswa lain adalah, selain mendapatkan dana beasiswa selama satu
tahun, Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) juga
akan diberikan berbagai macam pelatihan ketrampilan lunak atau soft
skills guna mempersiapkan mereka menjadi calon pemimpin masa depan
bangsa.
Pelatihan soft
skills ini meliputi Nation Building, Character
Building, Leadership Development,Competition Challenges, International
Exposure dan juga Community Empowerment.
Melalui
pembudayaan dan pemberdayaan para penerima program Djarum Beasiswa Plus ini,
rangkaian pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menyeimbangkan pencapaian
akademik (hard skills) yang diperoleh di perguruan tinggi
dengan berbagai ketrampilan lunak (soft skills) yang diperoleh
dari program ini. Tujuannya agar Beswan Djarum di kemudian hari menjadi
pemimpin masa depan bangsa yang cakap secara intelegensia maupun
emosional. (sumber :http://djarumbeasiswaplus.org)
Beasiswa
Djarum Plus ini khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang sedang duduk di
smester 4 atau naik smester 5. Maka dari itu sebenarnya ini merupakan satu
kesempatan yang hanya bisa diperjuangkan dan didapatkan hanya satu kali dalam
seumur hidup. Menarik bukan? Jadi setelah saya tau kapan pendaftaran dimulai
saya segera mendaftrkan diri sebelum terlambat dan kesempatan emas ini hanya
menjadi angan-angan saja. Pendaftaran dilakukan secara online dan dapat
dilakukan melalui web resmi Beasiswa Djarum Plus, http://djarumbeasiswaplus.org. Pendaftaran biasanya dimulai pada bulan April atau Mei. Jadi bagi
sobat semua yuk siapkan dirimu untuk memperjuangkan beasiswa ini selanjutnya!
Setelah
pendaftaran online maka kamu akan mendapatkan form pendaftaranmu dengan format
PDF yang itu nanti wajib kamu print out lalu kamu kirim beserta berkas
persyaratan lain ke alamat panitia di Semarang.
Kurang lebih seperti ini bukti pendaftarannya.
Setelah
itu tinggal melengkapi berkas lain berupa:
1.
Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater
2.
Fotocopy Kartu Mahasiswa
3.
Fotocopy Transkrip Nilai sampai semester III
4.
Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi/surat keterangan aktif berorganisasi
5.
Ijazah/Tanda Lulus SMA
6.
Surat keterangan dari Kampus tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain
Yang
kemudian berkas-berkas tersebut dimasukkan dalam amplop surat besar dan dikirim
melalui pos ke alamat panitia yang nanti akan tertera di bawah bukti
pendaftaran online tersebut.
Ceritanya
setelah saya mengirimkan itu, jarak waktu antara pengiriman dan pengumuman
tahap 1 (seleksi berkas) lumayan lama kira-kira 2 minggu sebelum tes tulis atau
tahap seleksi berikutnya.
Alhamdulillah
ketika saya mengecek email ternyata ada email dari panitia yang menyatakan saya
lolos di tahap seleksi berkas dan maju ke tahap selanjutnya.
Gambar email undangan seleksi/tes tahap selanjutnya setelah seleksi
berkas
Tepat
di hari yang ditunggu-tunggu pada hari itu Senin, 29 Juni 2015M atau bertepatan
11 Ramadhan 1436H yang saat itu juga secara otomatis saya dan peserta muslim
lainnya sedang menunaikan ibadah puasa, pagi-pagi sekali saya berangkat ke
lokasi tes dengan pakaian yang telah diintruksikan. Sesampainya di lokasi tes
saya sempat sedikit kaget karena ternyata peserta yang telah hadir cukup banyak
dari 5 kampus bergengsi di Jogja diantaranya: UGM, UIN Sunan Kalijaga, UPN,
Univ. Sanata Dharma, dan Univ. Atma Jaya yang total keseluruhan peserta tes
ialah lebih dari 1000 orang dari 5 kampus tersebut. Saya sendiri berasal dari
UIN Sunan Kalijaga yang saat itu total peserta dari UIN ialah 265 orang yang
terdiri dari mahasiswa maupun mahasiswi. Sebelum tes dimulai, pertama-tama saya
beserta peserta yang lain mengantri untuk registrasi awal. Setelah tanda tangan
dan cap di tangan, kami masih harus menunggu untuk dapat masuk ke dalam ruangan
tes yang saat itu ialah di Gedung CH Grand Pasific Jln. Magelang.
Gambar antrian peserta saat registrasi
Alhamdulillah
tepat pukul 07.30 kami dipersilahkan untuk memasuki ruangan dan menempati
tempat duduk yang telah disediakan. Di dalam ruangan terdapat ribuan kursi yang
telah ditata rapi, ada juga 4 layar projector besar yang semuanya
memperlihatkan ucapan selamat datang pada kami, selain itu juga tepat diatas
kursi kami sudah disiapkan oleh-oleh dari Djarum berupa 1 buku, 1 pena dan
tanda pengenal peserta seleksi. Alhamdulillah belum apa-apa sudah seperti ini
kami dimuliakan, apalagi nanti setelah dinyatakan lolos sebagai BESWAN angkatan
2015 ya hehe
Ini nih buku, pena, dan tanda pengenal yang diberikan Djarum pada
kami
Setelah
beberapa saat kami duduk akhirnya ada 1 orang dari Djarum yaitu mas Sapto maju
dan naik ke atas panggung sambil membawa sebuah microphone. Beliau mengucapkan
selamat datang kepada kami dan memutarkan sebuah video kegiatan Beasiswa Djarum
Plus selama ini. Subhanallah hati saya benar-benar bergetar saat melihat video
tersebut, mata sayapun berseri akibar air mata haru yang menandakan keinginan
besar saya untuk mendapatkan Beasiswa Djarum Plus tahun ini sebagai salah satu
wujud bakti saya pada Ibu dan Ayah saya di kampung.
Peserta memasuki ruangan dan menempati tempat duduk yang telah
disediakan
Peserta dari UGM, Univ. Sanata Dharma, UPN, Univ. Atma Jaya, dan
UIN Sunan Kalijaga
Salah satu layar projector yang ada di depan kami saat
memutar video Beasiswa Djarum Plus
Foto saya bersama kawan-kawan dari UIN Sunan Kalijaga
Kebetulan
sekali saat tes saya menempati bangku yang paling depan bersama kawan-kawan
dari Fakultas Adab. Huh deg-degan sih iya wajar sekali, tapi tetap santai dan
rileks karena ujian bukanlah hal yang harus dijauhi namun harus dihadapi agar
kita menjadi orang yang berhasil. Amiin
Setelah
kurang lebih setengah jam mas Sapto berbicara dan memutarkan video di depan
kami, akhirnya waktu tespun dimulai. Dalam tes tulis ini peserta dibagi dalam 2
kelompok yaitu kelompok A untuk peserta di sebelah kanan dan B untuk peserta di
sebelah kiri dengan masing-masing dipandu oleh 1 orang dari pihak panitia. Kebetulan
peserta dari UIN yang saat itu memang peserta paling banyak mendapatkan posisi
duduk di sebelah kiri atau kelompok B. Kelompok A saat itu terlebih dahulu
dipandu untuk mengerjakan tes WARTEGG sementara kelompok B pertama kali
mengerjakan soal TPA dan Psikotes yang terdiri dari 6 jenis soal yang totalnya
adalah 165 soal yang harus di jawab. Waktunya kurang lebih satu setengah jam
untuk masing-masing soal TPA/Psikotes dan WARTEGG.
Kamipun
memulai mengerjakan soal yang telah diberikan. Kebetulan saat itu saya di
kelompok B dan kali pertama mengerjakan soal TPA dan Psikotes. Dari 165 soal
TPA dan Psikotes dibagi lagi menjadi 6 jenis soal berbeda namun intinya sama
yaitu logika. Tiap jenis soal kami diberi waktu kurang lebih 20 menit dan
setelah 20 menit itu pemandu kami men-stop kami untuk tidak mengerjakannya lagi
dan dilanjutkan pada jenis soal berikutnya hingga akhir jenis soal ke-6.
Alhamdulillah soalnya cukup bisa saya kerjakan walaupun ada sebagian tidak
tuntas karena durasi yang cukup cepat diberikan pada kami.
Setelah
itu kami dirolling yaitu kelompok A mengerjakan soal TPA dan Psikotes dan
kelompok B (kelompok saya) mengerjakan soal WARTEGG. Dalam soal WARTEGG ini
mula-mula pemandu menjelaskan mekanisme pengerjaannya kepada kami. Saran saya
kepada teman-teman untuk memperhatikan dengan baik mekanisme tersebut, artinya
jika diperintahkan a maka lakukan a dan jika diperintahkan b maka lakukan b.
Tes WARTEGG sendiri terdiri dari 3 jenis soal yang kesemuanya adalah perintah
untuk menggambar. Jujur saya sendiri kurang lihai dalam menggambar, dan
kalaupun harus menggambar pasti gambaran
saya jelek. Dari ketiga jenis soal menggambar tersebut pertama kali kami
diberikan satu lembar HVS yang sudah ada 8 kotak yang tiap kotak telah ada
sedikit sekali klu gambaran yang harus kita selesaikan.
Seperti inilah ke-8 kotak beserta klu yang diberikan
Seperti
yang saya katakan bahwa saya kurang bisa menggambar, namun beberapa hari
sebelum tes saya terlebih dahulu telah melakukan latihan menggambar ke-8 gambar
di dalam kotak tersebut. Oh iya, setiap tahun kotak dan isinya sama kok seperti
diatas, jadi kalian bisa mempersiapkannya dari sekarang. Saya sendiripun tetap
sangat optimis walaupun saya tidak bisa menggambar dengan baik atau bakat saya
dalam menggambar sangat kurang, ingat tetap optimis!!!
Seperti inilah gambar saya saat itu
Setelah
selesai menggambar kita diwajibkan untuk menulis urutan menggambar kita, oh iya
tidak harus urut dari kiri ke kanan loh, bebas mau gambar dari mana. Setelah
itu kita diperintahkan untuk memeberikan dan menuliskan judul bagi tiap gambar
dalam kotak tersebut. Setelah itu kita juga diperintahkan untuk memberi tanda
(S) bagi gambar paling sulit menurut kita, (M) gambar yang paling mudah, (-)
gambar yang paling tidak disukai, dan (+) untuk gambar yang paling disukai. Dan
seperti diataslah gambar sekaligus urutan milik saya. Jangan diketawakan ya
hehehe
Gambar
yang pertama – terakhir urut saya beri nama atau judul: 1. Sinyal Optimisme, 2.
Keadilan, 3. Tambal Ban, 4. Kincir Angin, 5. Landscape, 6. Rak buku, 7. Imam
(Leader), 8. Focus!
Setelah
kedepalan gambar itu selesai kita gambar, kita juga diharuskan menggambar 1
buah pohon dengan ketentuan pohon berkayu kuat dan gambar seorang lengkap
dengan nama, usia, pekerjaan, aktivitas saat ini berbentuk narasi singkat.
Untuk kedua gambar ini memang sengaja tidak saya foto dan tidak saya upload
disini. Yang terpenting gambar keduanya dengan sedetail mungkin, gambar pohon
lengkap dari akar, buah, daun, batang, hinga rantingnya. Juga gambar orang
lengkap dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan gambar orang yang sedang
melakukan aktivitas. Saat itu saya menggambar seorang dosen yang sedang
mengajar di kelas, lalu jangan lupa untuk menuliskan sebuah narasi singkat
tentang gambar orang tersebut, siapa namanya, berapa usianya, apa pekerjaannya,
sedang apa ia di gambar itu, dan apa pendidikan terakhirnya. Setelah itu
selamat latihan menggambar :-D
Nah
setelah serangkaian tes tulis selesai saat itu mas Sapto sebagai pembawa acara
maju ke depan dan mengumumkan pada kami untuk
melihat hasil pengumuman tes tulis ini pada pukul 12.30, yang saat itu
kira-kira masih ada waktu 2 jam untuk menunggu. Akhirnya saya beserta
teman-teman yang lain memanfaatkan 2 jam waktu menunggu itu untuk berdoa dan
sholat, walaupun ada beberapa yang tak sabar menunggu dan pulang ke rumah atau
kos masing-masing.
Waktu
yang ditunggu-tunggupun tiba, tepat pada pukul 12.30 panitia yaitu kakak-kakak
BESWAN sebelumnya mengintruksikan pada kami untuk kembali memasuki ruangan
utama dan duduk kembali di kursi yang telah disediakan. Akhirnya
berbondong-bondong kamipun memasuki ruangan dan duduk rapi di kursi yang
tadinya kami gunakan untuk tes tulis. Saya kembali duduk di barisan paling
depan, tetap dimana saya duduk saat tes tulis.
Allahuakbar....
rasanya deg-degan bangeeeet, saat itu saya menenangkan diri dengan cara terus
melantunkan sholawat di dalam hati... akhirnya 2 kakak BESWAN maju ke depan dan
di tangan mereka telah siap beberapa lembar kertas berisi nama-nama peserta
yang lolos tes tulis dan maju ke tahap selanjutnya. Deg..... deg..... deg......
setelah semua peserta telah lengkap dan tenang di tembat duduknya masing-masing,
kedua kakak beswan tadipun memulai untuk mengumumkan nama-nama peserta yang
lolos, selain itu juga di layar projector telah siap menampilkan microsoft
word yang memuat nama-nama peserta yang lolos. Waaahhh makin deg-degan
banget nih, pertama ada 16 nama peserta dari Universitas Sanata Dharma yang
dinyatakan lolos, satu-persatu nama disebutkan dan diiringi dengan tepuk tangan
yang sangat meriah. Setelah 16 nama dari “USD” tadi diumumkan lolos, ternyata
kampus kedua adalah kampus saya, UIN Sunan Kalijaga. Satu-persatu nama
disebutkan dan diperlihatkan dengan sangat jelas pula di layar, sampai nama
ketujuh dari UIN belum ada tanda-tanda saya lolos, dan di nomor kesembilan
alhamdulillah itu nama saya, Mohammad Irfan Anas dengan kode registrasi NIYUT.
Gambar nama peserta yang lolos tes tulis dari Universitas Sanata Dharma dan UIN Sunan Kalijaga
Allahuakbar
saya berteriak dengan kencang di dalam ruangan itu, tidak lagi ada rasa minder
ataupun malu, dan tidak juga sombong dengan teriakan itu. Perlahan air mata
harupun keluar dari kedua mata saya, sungguh saya sangat tidak menyangka dengan
gambar saya yang seperti itu tadi saya dapat lolos, masuk dalam barisan 16
Mahasiswa UIN yang lolos ke tahap berikutnya dari total peserta 265 Mahasiswa
UIN. Sungguh nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan? Tak
henti-hentinya saya mengucap syukur. Setelah pengumuman selesai siapa-siapa
saja yang lolos dari kelima kampus itu, akhirnya kakak BESWAN yang di depan
mengintruksikan untuk menunggu pengumuman jadwal tes selanjutnya yang masih ada
FGD dan Interview, kakak BESWAN juga mengintruksikan bahwa peserta yang lolos dari
UIN harap tetap di tempat.
Di
ruang sebesar itu akhirnya tinggal kami ber-16 orang Mahaisiswa UIN saja yang
mengisi, kamipun berbincang dan saling berkenalan. Setelah kira-kira 20 menit
kami menunggu, akhirnya mas Sapto menghampiri kami dan mengumumkan bahwa khusus
peserta dari UIN tidak ada FGD (tahap sebelum interview) namun langsung
interview. Disini juga kami seharusnya bersyukur, karena dengan ini maka kami
dinyatakan lolos hingga tahap interview tanpa harus melewati tahap sebelumnya
yaitu FGD. Dari 16 Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing
terdiri dari 8 Mahasiswa. Dan kebetulan saya berada di urutan pertama dari
kelompok kedua, yang artinya saya yang pertama kali maju interview dari
kelompok ini. Dan benar, panitiapun memanggil nama saya dan satu nama dari
kelompok pertama untuk masuk ke ruang interview, di dalam sudah ada 1
interviewer untuk kelompok pertama yang duduk di bangku pojok kanan ruangan,
dan 2 orang interviewer untuk kelompok kedua yang duduk di bangku pojok sebelah
kiri.
Gambar jadwal interview
Sayapun
melangkah menuju interviewer kelompok kedua yang ternyata ada dua orang
interviewer yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Sayapun menjabat
tangan kedua interviewer sambil tersenyum pada mereka tentunya, dan baru duduk
setelah interviewer mempersilahkan saya untuk duduk. Wah lumayan grogi nih
diinterview oleh dua orang, tapi dengan optimisme yang tinggi saya hapuskan
grogi itu. Pertanyaan pertamapun terlontar dari bibir interviewer laki-laki,
kemudian saya jawab dan ditimpali oleh kedua interviewer tersebut.
Pertanyaannyapun sangat sederhana, yaitu biodata saya, cita-cita saya beserta
alasannya mengapa memilih itu, lalu aktiv di organisasi apa, mendapat posisi
apa di organisasi, kendala apa saja yang dihadapi, bagaimana solusinya, dan
sebagainya termasuk alasan memilih Beasiswa Djarum Plus dan komitmen ketika
dinyatakan lolos nanti. Setelah kurang lebih 30 menit saya diinterview akhirnya
kedua interviewerpun mempersilahkan saya untuk keluar. Sebelum keluar saya
menjabat tangan kedua interviewer yang tak lupa sambil tersenyum pada mereka
berdua. Nah pada tahap interview ini saya sarankan kepada teman-teman untuk
menjawab apa adanya, sejujur-jujurnya, optimis, dan jaga etika ya...
Alhamdulillah
interview saya tergolong lancar, karena setiap pertanyaan dari interviewer
berhasil saya jawab dengan argumentasi yang kuat dan berdasarkan pada
kenyataannya, atau apa adanya insyaAllah. Dan kini saatnya saya menunggu
pengumuman terakhir sekitar 2 bulan lagi, karena tes saya dari tulis hingga
interview dilaksanakan pada akhir bulan Juni, sedangkan pengumumannya baru akan
diumumkan pada 31 Agustus 2015 mendatang. Yang artinya hingga saya menulis
pengalaman singkat inipun, saya masih menunggu hasil pengumuman apakah saya
lolos menjadi BESWAN selanjutnya, ataukah tidak. Saya sangat berharap untuk
dapat lolos tentunya, mohon doa dari kawan-kawan semua yah ^_^
Foto saya sebelum meninggalkan lokasi seleksi
Selamat
berjuang, tetap semangat, dan ma’akum annajaah ^_^
Wassalamu
alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh....
M.
Irfan Anas, Yogyakarta, Kamis 2 Juli 2015.
Label:
Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar