Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

About Me

Followers

Pages

Like us on Facebook

Kamis, 02 Juli 2015
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta



Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia...

Bagaimana kabar sobat semua? Semoga nikmat apapun senantiasa diberikan Allah untuk sobat semua...

Pengen tau apa itu Beasiswa Djarum? Apa saja yang harus dilakukan atau dihadapi untuk mendapatkan Beasiswa Djarum Plus ini? Penasaran kan sobat? Hehe



Langsung saja, tapi sebelum lebih jauh akan saya paparkan secara ringkas apa itu Beasiswa Djarum Plus ini. Beasiswa Djarum Plus adalah bentuk bakti dari Djarum Foundation yang terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Nah, yang membedakan Djarum Beasiswa Plus dengan program beasiswa lain adalah, selain mendapatkan dana beasiswa selama satu tahun, Beswan Djarum (sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus) juga akan diberikan berbagai macam pelatihan ketrampilan lunak atau soft skills guna mempersiapkan mereka menjadi calon pemimpin masa depan bangsa. 

Pelatihan soft skills ini meliputi Nation BuildingCharacter BuildingLeadership Development,Competition ChallengesInternational Exposure dan juga Community Empowerment
Melalui pembudayaan dan pemberdayaan para penerima program Djarum Beasiswa Plus ini, rangkaian pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menyeimbangkan pencapaian akademik (hard skills) yang diperoleh di perguruan tinggi dengan berbagai ketrampilan lunak (soft skills) yang diperoleh dari program ini. Tujuannya agar Beswan Djarum di kemudian hari menjadi pemimpin masa depan bangsa yang cakap secara intelegensia maupun emosional. (sumber :http://djarumbeasiswaplus.org)

Beasiswa Djarum Plus ini khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang sedang duduk di smester 4 atau naik smester 5. Maka dari itu sebenarnya ini merupakan satu kesempatan yang hanya bisa diperjuangkan dan didapatkan hanya satu kali dalam seumur hidup. Menarik bukan? Jadi setelah saya tau kapan pendaftaran dimulai saya segera mendaftrkan diri sebelum terlambat dan kesempatan emas ini hanya menjadi angan-angan saja. Pendaftaran dilakukan secara online dan dapat dilakukan melalui web resmi Beasiswa Djarum Plus, http://djarumbeasiswaplus.org. Pendaftaran biasanya dimulai pada bulan April atau Mei. Jadi bagi sobat semua yuk siapkan dirimu untuk memperjuangkan beasiswa ini selanjutnya!

Setelah pendaftaran online maka kamu akan mendapatkan form pendaftaranmu dengan format PDF yang itu nanti wajib kamu print out lalu kamu kirim beserta berkas persyaratan lain ke alamat panitia di Semarang.

Kurang lebih seperti ini bukti pendaftarannya.

Setelah itu tinggal melengkapi berkas lain berupa:
1. Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater
2. Fotocopy Kartu Mahasiswa
3. Fotocopy Transkrip Nilai sampai semester III
4. Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi/surat keterangan aktif berorganisasi
5. Ijazah/Tanda Lulus SMA
6. Surat keterangan dari Kampus tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain

Yang kemudian berkas-berkas tersebut dimasukkan dalam amplop surat besar dan dikirim melalui pos ke alamat panitia yang nanti akan tertera di bawah bukti pendaftaran online tersebut.
Ceritanya setelah saya mengirimkan itu, jarak waktu antara pengiriman dan pengumuman tahap 1 (seleksi berkas) lumayan lama kira-kira 2 minggu sebelum tes tulis atau tahap seleksi berikutnya.
Alhamdulillah ketika saya mengecek email ternyata ada email dari panitia yang menyatakan saya lolos di tahap seleksi berkas dan maju ke tahap selanjutnya.


Gambar email undangan seleksi/tes tahap selanjutnya setelah seleksi berkas

Tepat di hari yang ditunggu-tunggu pada hari itu Senin, 29 Juni 2015M atau bertepatan 11 Ramadhan 1436H yang saat itu juga secara otomatis saya dan peserta muslim lainnya sedang menunaikan ibadah puasa, pagi-pagi sekali saya berangkat ke lokasi tes dengan pakaian yang telah diintruksikan. Sesampainya di lokasi tes saya sempat sedikit kaget karena ternyata peserta yang telah hadir cukup banyak dari 5 kampus bergengsi di Jogja diantaranya: UGM, UIN Sunan Kalijaga, UPN, Univ. Sanata Dharma, dan Univ. Atma Jaya yang total keseluruhan peserta tes ialah lebih dari 1000 orang dari 5 kampus tersebut. Saya sendiri berasal dari UIN Sunan Kalijaga yang saat itu total peserta dari UIN ialah 265 orang yang terdiri dari mahasiswa maupun mahasiswi. Sebelum tes dimulai, pertama-tama saya beserta peserta yang lain mengantri untuk registrasi awal. Setelah tanda tangan dan cap di tangan, kami masih harus menunggu untuk dapat masuk ke dalam ruangan tes yang saat itu ialah di Gedung CH Grand Pasific Jln. Magelang.


Gambar antrian peserta saat registrasi

Alhamdulillah tepat pukul 07.30 kami dipersilahkan untuk memasuki ruangan dan menempati tempat duduk yang telah disediakan. Di dalam ruangan terdapat ribuan kursi yang telah ditata rapi, ada juga 4 layar projector besar yang semuanya memperlihatkan ucapan selamat datang pada kami, selain itu juga tepat diatas kursi kami sudah disiapkan oleh-oleh dari Djarum berupa 1 buku, 1 pena dan tanda pengenal peserta seleksi. Alhamdulillah belum apa-apa sudah seperti ini kami dimuliakan, apalagi nanti setelah dinyatakan lolos sebagai BESWAN angkatan 2015 ya hehe


Ini nih buku, pena, dan tanda pengenal yang diberikan Djarum pada kami

Setelah beberapa saat kami duduk akhirnya ada 1 orang dari Djarum yaitu mas Sapto maju dan naik ke atas panggung sambil membawa sebuah microphone. Beliau mengucapkan selamat datang kepada kami dan memutarkan sebuah video kegiatan Beasiswa Djarum Plus selama ini. Subhanallah hati saya benar-benar bergetar saat melihat video tersebut, mata sayapun berseri akibar air mata haru yang menandakan keinginan besar saya untuk mendapatkan Beasiswa Djarum Plus tahun ini sebagai salah satu wujud bakti saya pada Ibu dan Ayah saya di kampung.

Peserta memasuki ruangan dan menempati tempat duduk yang telah disediakan

Peserta dari UGM, Univ. Sanata Dharma, UPN, Univ. Atma Jaya, dan UIN Sunan Kalijaga

Salah satu layar projector yang ada di depan kami saat memutar video Beasiswa Djarum Plus


Foto saya bersama kawan-kawan dari UIN Sunan Kalijaga

Kebetulan sekali saat tes saya menempati bangku yang paling depan bersama kawan-kawan dari Fakultas Adab. Huh deg-degan sih iya wajar sekali, tapi tetap santai dan rileks karena ujian bukanlah hal yang harus dijauhi namun harus dihadapi agar kita menjadi orang yang berhasil. Amiin
Setelah kurang lebih setengah jam mas Sapto berbicara dan memutarkan video di depan kami, akhirnya waktu tespun dimulai. Dalam tes tulis ini peserta dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok A untuk peserta di sebelah kanan dan B untuk peserta di sebelah kiri dengan masing-masing dipandu oleh 1 orang dari pihak panitia. Kebetulan peserta dari UIN yang saat itu memang peserta paling banyak mendapatkan posisi duduk di sebelah kiri atau kelompok B. Kelompok A saat itu terlebih dahulu dipandu untuk mengerjakan tes WARTEGG sementara kelompok B pertama kali mengerjakan soal TPA dan Psikotes yang terdiri dari 6 jenis soal yang totalnya adalah 165 soal yang harus di jawab. Waktunya kurang lebih satu setengah jam untuk masing-masing soal TPA/Psikotes dan WARTEGG.

Kamipun memulai mengerjakan soal yang telah diberikan. Kebetulan saat itu saya di kelompok B dan kali pertama mengerjakan soal TPA dan Psikotes. Dari 165 soal TPA dan Psikotes dibagi lagi menjadi 6 jenis soal berbeda namun intinya sama yaitu logika. Tiap jenis soal kami diberi waktu kurang lebih 20 menit dan setelah 20 menit itu pemandu kami men-stop kami untuk tidak mengerjakannya lagi dan dilanjutkan pada jenis soal berikutnya hingga akhir jenis soal ke-6. Alhamdulillah soalnya cukup bisa saya kerjakan walaupun ada sebagian tidak tuntas karena durasi yang cukup cepat diberikan pada kami.

Setelah itu kami dirolling yaitu kelompok A mengerjakan soal TPA dan Psikotes dan kelompok B (kelompok saya) mengerjakan soal WARTEGG. Dalam soal WARTEGG ini mula-mula pemandu menjelaskan mekanisme pengerjaannya kepada kami. Saran saya kepada teman-teman untuk memperhatikan dengan baik mekanisme tersebut, artinya jika diperintahkan a maka lakukan a dan jika diperintahkan b maka lakukan b. Tes WARTEGG sendiri terdiri dari 3 jenis soal yang kesemuanya adalah perintah untuk menggambar. Jujur saya sendiri kurang lihai dalam menggambar, dan kalaupun  harus menggambar pasti gambaran saya jelek. Dari ketiga jenis soal menggambar tersebut pertama kali kami diberikan satu lembar HVS yang sudah ada 8 kotak yang tiap kotak telah ada sedikit sekali klu gambaran yang harus kita selesaikan.

Seperti inilah ke-8 kotak beserta klu yang diberikan

Seperti yang saya katakan bahwa saya kurang bisa menggambar, namun beberapa hari sebelum tes saya terlebih dahulu telah melakukan latihan menggambar ke-8 gambar di dalam kotak tersebut. Oh iya, setiap tahun kotak dan isinya sama kok seperti diatas, jadi kalian bisa mempersiapkannya dari sekarang. Saya sendiripun tetap sangat optimis walaupun saya tidak bisa menggambar dengan baik atau bakat saya dalam menggambar sangat kurang, ingat tetap optimis!!!


Seperti inilah gambar saya saat itu

Setelah selesai menggambar kita diwajibkan untuk menulis urutan menggambar kita, oh iya tidak harus urut dari kiri ke kanan loh, bebas mau gambar dari mana. Setelah itu kita diperintahkan untuk memeberikan dan menuliskan judul bagi tiap gambar dalam kotak tersebut. Setelah itu kita juga diperintahkan untuk memberi tanda (S) bagi gambar paling sulit menurut kita, (M) gambar yang paling mudah, (-) gambar yang paling tidak disukai, dan (+) untuk gambar yang paling disukai. Dan seperti diataslah gambar sekaligus urutan milik saya. Jangan diketawakan ya hehehe
Gambar yang pertama – terakhir urut saya beri nama atau judul: 1. Sinyal Optimisme, 2. Keadilan, 3. Tambal Ban, 4. Kincir Angin, 5. Landscape, 6. Rak buku, 7. Imam (Leader), 8. Focus!

Setelah kedepalan gambar itu selesai kita gambar, kita juga diharuskan menggambar 1 buah pohon dengan ketentuan pohon berkayu kuat dan gambar seorang lengkap dengan nama, usia, pekerjaan, aktivitas saat ini berbentuk narasi singkat. Untuk kedua gambar ini memang sengaja tidak saya foto dan tidak saya upload disini. Yang terpenting gambar keduanya dengan sedetail mungkin, gambar pohon lengkap dari akar, buah, daun, batang, hinga rantingnya. Juga gambar orang lengkap dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan gambar orang yang sedang melakukan aktivitas. Saat itu saya menggambar seorang dosen yang sedang mengajar di kelas, lalu jangan lupa untuk menuliskan sebuah narasi singkat tentang gambar orang tersebut, siapa namanya, berapa usianya, apa pekerjaannya, sedang apa ia di gambar itu, dan apa pendidikan terakhirnya. Setelah itu selamat latihan menggambar :-D

Nah setelah serangkaian tes tulis selesai saat itu mas Sapto sebagai pembawa acara maju ke depan dan mengumumkan pada kami untuk  melihat hasil pengumuman tes tulis ini pada pukul 12.30, yang saat itu kira-kira masih ada waktu 2 jam untuk menunggu. Akhirnya saya beserta teman-teman yang lain memanfaatkan 2 jam waktu menunggu itu untuk berdoa dan sholat, walaupun ada beberapa yang tak sabar menunggu dan pulang ke rumah atau kos masing-masing.

Waktu yang ditunggu-tunggupun tiba, tepat pada pukul 12.30 panitia yaitu kakak-kakak BESWAN sebelumnya mengintruksikan pada kami untuk kembali memasuki ruangan utama dan duduk kembali di kursi yang telah disediakan. Akhirnya berbondong-bondong kamipun memasuki ruangan dan duduk rapi di kursi yang tadinya kami gunakan untuk tes tulis. Saya kembali duduk di barisan paling depan, tetap dimana saya duduk saat tes tulis.

Allahuakbar.... rasanya deg-degan bangeeeet, saat itu saya menenangkan diri dengan cara terus melantunkan sholawat di dalam hati... akhirnya 2 kakak BESWAN maju ke depan dan di tangan mereka telah siap beberapa lembar kertas berisi nama-nama peserta yang lolos tes tulis dan maju ke tahap selanjutnya. Deg..... deg..... deg...... setelah semua peserta telah lengkap dan tenang di tembat duduknya masing-masing, kedua kakak beswan tadipun memulai untuk mengumumkan nama-nama peserta yang lolos, selain itu juga di layar projector telah siap menampilkan microsoft word yang memuat nama-nama peserta yang lolos. Waaahhh makin deg-degan banget nih, pertama ada 16 nama peserta dari Universitas Sanata Dharma yang dinyatakan lolos, satu-persatu nama disebutkan dan diiringi dengan tepuk tangan yang sangat meriah. Setelah 16 nama dari “USD” tadi diumumkan lolos, ternyata kampus kedua adalah kampus saya, UIN Sunan Kalijaga. Satu-persatu nama disebutkan dan diperlihatkan dengan sangat jelas pula di layar, sampai nama ketujuh dari UIN belum ada tanda-tanda saya lolos, dan di nomor kesembilan alhamdulillah itu nama saya, Mohammad Irfan Anas dengan kode registrasi NIYUT.

Gambar nama peserta yang lolos tes tulis dari Universitas Sanata Dharma dan UIN Sunan Kalijaga

Allahuakbar saya berteriak dengan kencang di dalam ruangan itu, tidak lagi ada rasa minder ataupun malu, dan tidak juga sombong dengan teriakan itu. Perlahan air mata harupun keluar dari kedua mata saya, sungguh saya sangat tidak menyangka dengan gambar saya yang seperti itu tadi saya dapat lolos, masuk dalam barisan 16 Mahasiswa UIN yang lolos ke tahap berikutnya dari total peserta 265 Mahasiswa UIN. Sungguh nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan? Tak henti-hentinya saya mengucap syukur. Setelah pengumuman selesai siapa-siapa saja yang lolos dari kelima kampus itu, akhirnya kakak BESWAN yang di depan mengintruksikan untuk menunggu pengumuman jadwal tes selanjutnya yang masih ada FGD dan Interview, kakak BESWAN juga mengintruksikan bahwa peserta yang lolos dari UIN harap tetap di tempat.

Di ruang sebesar itu akhirnya tinggal kami ber-16 orang Mahaisiswa UIN saja yang mengisi, kamipun berbincang dan saling berkenalan. Setelah kira-kira 20 menit kami menunggu, akhirnya mas Sapto menghampiri kami dan mengumumkan bahwa khusus peserta dari UIN tidak ada FGD (tahap sebelum interview) namun langsung interview. Disini juga kami seharusnya bersyukur, karena dengan ini maka kami dinyatakan lolos hingga tahap interview tanpa harus melewati tahap sebelumnya yaitu FGD. Dari 16 Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing terdiri dari 8 Mahasiswa. Dan kebetulan saya berada di urutan pertama dari kelompok kedua, yang artinya saya yang pertama kali maju interview dari kelompok ini. Dan benar, panitiapun memanggil nama saya dan satu nama dari kelompok pertama untuk masuk ke ruang interview, di dalam sudah ada 1 interviewer untuk kelompok pertama yang duduk di bangku pojok kanan ruangan, dan 2 orang interviewer untuk kelompok kedua yang duduk di bangku pojok sebelah kiri.

Gambar jadwal interview

Sayapun melangkah menuju interviewer kelompok kedua yang ternyata ada dua orang interviewer yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Sayapun menjabat tangan kedua interviewer sambil tersenyum pada mereka tentunya, dan baru duduk setelah interviewer mempersilahkan saya untuk duduk. Wah lumayan grogi nih diinterview oleh dua orang, tapi dengan optimisme yang tinggi saya hapuskan grogi itu. Pertanyaan pertamapun terlontar dari bibir interviewer laki-laki, kemudian saya jawab dan ditimpali oleh kedua interviewer tersebut. Pertanyaannyapun sangat sederhana, yaitu biodata saya, cita-cita saya beserta alasannya mengapa memilih itu, lalu aktiv di organisasi apa, mendapat posisi apa di organisasi, kendala apa saja yang dihadapi, bagaimana solusinya, dan sebagainya termasuk alasan memilih Beasiswa Djarum Plus dan komitmen ketika dinyatakan lolos nanti. Setelah kurang lebih 30 menit saya diinterview akhirnya kedua interviewerpun mempersilahkan saya untuk keluar. Sebelum keluar saya menjabat tangan kedua interviewer yang tak lupa sambil tersenyum pada mereka berdua. Nah pada tahap interview ini saya sarankan kepada teman-teman untuk menjawab apa adanya, sejujur-jujurnya, optimis, dan jaga etika ya...

Alhamdulillah interview saya tergolong lancar, karena setiap pertanyaan dari interviewer berhasil saya jawab dengan argumentasi yang kuat dan berdasarkan pada kenyataannya, atau apa adanya insyaAllah. Dan kini saatnya saya menunggu pengumuman terakhir sekitar 2 bulan lagi, karena tes saya dari tulis hingga interview dilaksanakan pada akhir bulan Juni, sedangkan pengumumannya baru akan diumumkan pada 31 Agustus 2015 mendatang. Yang artinya hingga saya menulis pengalaman singkat inipun, saya masih menunggu hasil pengumuman apakah saya lolos menjadi BESWAN selanjutnya, ataukah tidak. Saya sangat berharap untuk dapat lolos tentunya, mohon doa dari kawan-kawan semua yah ^_^

Foto saya sebelum meninggalkan lokasi seleksi


Selamat berjuang, tetap semangat, dan ma’akum annajaah  ^_^

Wassalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh....

M. Irfan Anas, Yogyakarta, Kamis 2 Juli 2015.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Flickr Images