Popular Posts
-
Pemulung Dilarang Masuk! Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita...
-
Ilmu Mantiq (Logika) A. Ilmu Mantiq / Logika Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat me...
-
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia... Bagaim...
-
A. Tauhid Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tau...
-
Jenis Puisi Menurut Aminudin (1) Puisi epik , yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan y...
-
Dahulu ada seorang sufi yang melakukan sebuah pengembaraan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendakwahkan panji kebenaran ...
-
Belajar dari Sang “Guru Bangsa” *Diskusi singkat dengan Buya Syafii Maarif Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Sore itu tepatnya di ha...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persoalan pluralisme masih hangat diperbincangkan. Sebenarnya isu...
-
Assalamualaikum sobat :-) Bagaimana kabar sobat hari ini??? semoga selalu dalam limpahan kasih dan sayang Allah ta'ala..amiiiiin....
-
1. Pengertian Fiqhul Lugah - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pe...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
About Me
- Unknown
Followers
Labels
Pages
Like us on Facebook
Kamis, 08 Januari 2015
Ilmu Mantiq (Logika)
A.
Ilmu
Mantiq / Logika
Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang
membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia dalam berfikir,
supaya dapat menghasilkan kesimpulan yang benar, sehingga dia terhindar dari
kesalahan berfikir, yang akhirnya menghasilkan kesimpulan yang salah dan
keliru.
Sedangkan
mantiq secara etimologis atau bahasa berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa arab
nataqa yang berarti berkata atau berucap dan bahasa latin logos yang
berartiperkataan atau sabda.
Pengertian
mantiq menurut istilah ialah:
ü Alat
atau dasar yang gunanya untuk menjaga dari kesalahan berpikir.
ü Sebuah
ilmu yang membahas tentang alat dan formula berfikir sehingga seseorang yang
menggunakannya akan selamat dari berfikir yang salah.
Sudah
tentu logika memiliki manfaat, diantara manfaat logika ialah :
- Berfikir secara benar
- Mengutamakan cara berfikir yang benar
- Meletakkan sesuatu pada tempatnya
- Membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
Perbedaan antara Logika dan Psikologi :
- Logika = Nalar kongisi yang => Benar atau Salah
- Psikologi = Nalar Aveksi => Baik atau Buruk
B. Abstraksi – Particular – Universal
- Abstraksi ( التجريد( ialah Proses penemuan sifat – sifat Umum
tentang sesuatu.
Hasil dari proses tajrid / Abstraksi ialah al-ma’na
al-mujarrad.
Jadi al-tajrid / abstraksi ialah proses analisisnya
dan al-ma’na al-mujarrad ialah hasil analisisnya.
- Particular ( الجز ئ )
ialah makna yang menunjukkan satu tertentu.
- Universal ( لكلىا ) ialah makna yang bisa diterapkan bada banyak
hal maupun benda.
C. MABAHITS AL-ALFADZ
Mabahits
(مباحث) adalah bentuk jamak dari kata
mufror mabhastun (مبحث) yang berupa isim makan (lafadz yang menunjukkan arti tempat)
dengan arti tempat pembahasan. Mabahitsul alfaadz (مباحث الألفاظ) ilmu mantiq adalah beberapa
tempat penelitian lafad-lafadz yang dibahas dalam ilmu mantiq, dari segi lafadz
itu sendiri, baik berupa lafadz yang bersusun, lafad yang berdiri sendiri atau
lafadzd yang menunjukkan makna ganda.
Pada
dasarnya, kata-kata yang keluar dari mulut itu ada kalanya tidak punya makna (اللفظ المهمل) dan ada yang punya makna (اللفظ المستعمل).
1. Lafadz Muhmal
Lafadz
Muhmal adalah kata yang disepakati oleh ahli bahasa tidak mempunyai arti.
Artinya, jika kata itu dipakai berbicara, dalam perbincangan mereka tidak
faham. Sedangkan yang dimaksud ahli bahsa disini adalah pemakai bahasa itu
sendiri atau orang yang sedang berbincang-bincang itu. Maka walaupun lafadz
yang mempunyai arti oleh ahli bahasa lain bukan termasuk lafadz muhmal.
Contoh
kata "ulakdanung", "ai lop piyu" ini adalah lafadz muhmal
bagi orang jawa, terutama orang jawa yang tidak faham dengan bahasa itu. Akan
tetapi tidak bagi orang inggris atau orang jawa gaul yang sudah faham dengan
istilah "ai lop piyu".
2. Lafadz Musta'mal
Lafadz
musta'mal adalah lafadz atau kata yang sudah disepakati ahli bahasa menunjukkan
arti (اللفظ المستعمل). Artinya, selain lafadz muhmal
itu adalah lafadz mustakmal.
Contoh
kata "ai lop piyu" diatas adalah kalimat mustakmal bila dipakai oleh
orang yang menggunakan bahasa inggris atau bagi orang jawa namun sudah sering
memakai istilah itu.
Para ahli
mantiq, membagi lafadz mustakmal ini menjadi dua bagian besar. Yakni, lafadz
yang tersusun (والمركّب) dan lafadz yang berdiri sendiri (المفرد). Pembagian ini dilihat dari
susunan lafadz itu sebagai petunjuk dari makna yang terkandung dari susunan itu
sendiri.
a. Lafad Murokab
Lafad
murokab adalah rangkaian suku kata, yang sebagian dari kata itu dapat
menunjukkan makna dari bagian makna rangkaian kata tersebut. Misalnya kata
"perpustakaan UIN", "mahasiswa adab", "baru
rajin" dan lain-lain. Rangkaian kata "baru rajin" adalah susunan
dari kata "baru" (nama samaran) adalah nama orang dan kata
"rajin" mempunyai arti sendiri. Bagian makna dari kata
"baru" dan kata
"rajin" ini menunjukkan rangkaian kata "baru rajin".
Berbeda
dengan rangkaian kata "Tulung~agung", "Ahmad Muzaki", nama
salah satu mahasiswa Adab ini, tidak bisa dimasukkan dalam kategori lafadz
murokab walaupun berupa rangkaian duan suku kata. Sebab, rangkaian kata
"Ahmad Muzaki" ini sudah menjadi nama seseorang, meskipun kata
"Ahmad" dan kata "Muzaki" mempunyai makna sediri-sendiri,
akan tetapi makna ahmad tidaklah menunjukkan bagian tubuh seorang muzaki.
Misalkan ahmad menujukkan tubuh muzaki bagian kanan serta muzaki menunjukkan
makna tubuh sebagian lainnya. Jadi, sangat jelas dapat dibedakan antara susunan
kata berupa "Baru rajin" dengan susunan "Ahmad Muzaki".
Lafadz
murokab ini dibagi menjadi dua bagian, yakni
b. Lafad Mufrod
Lafadz
mufrod adalah lawan dari murokab. Artinya, sebagian dari kata itu tidak
menunjukkan bagian dari makna itu sendiri. Jadi, walaupun kata itu berupa
susunan atau rangkaian beberapa kata, bila bagian katanya tidak menunujukkan
makna rangkaian tersebut disebut kata mufrod. Misalnya kata "motor",
maknanya adalah alat transportasi. Kata "mo" tidak mempunyai makna
sendiri, dan kata "tor" juga tidak menunjukkan arti sendiri.
Perlu
diketahui, rangkaian kata yang menjadi tendensi murokab dan mufrodnya sebuah
rangkaian dalam ilmu mantiq ini adalah rangkaian makna dari sebuah kata, bukan
rangkaian kata seperti yang didefinisikan ahli tatabahasa.
Lafadz
mufrodz dibagi menjadi dua. Yakni, lafad mufrod juz'i (جُزْئِيٌّ) dan lafad mufrod kully (كُلِّيٌّ).[11]
1) Lafad Mufrod Juz'I (جُزْئِيٌّ)
Lafad
mufrod juz'I adalah lafadz mufrod yang tidak mungkin mencangkup beberapa unit.
Tegasnya, lafadz ini hanya mempunyai satu makna. Seperti kata
"muzaki" (nama salah satu mahasiswa usuludin) ini tidaklah bisa
diartikan unit lain kecuali muzaki itu sendiri. Hal ini terbukti ketika ada
salah satu mahasiswa (teman muzaki) menyuruh temannya (alex) untuk memanggilkan
muzaki kedalam kelas "lex, panggilkan muzaki dan ajak dia kesini".
Kemudian alex masuk ke dalam kelas tidak bersama muzaki melainkan membawa HPnya
muzaki. Padahal keduanya sama-sama kenal dengan muzaki. Dari sini, alex haruslah
disalahkan. Sebab kata "muzaki" tidak berarti lain diri muzaki itu
sendiri , serta tidak bisa diartikan bagian dari muzaki.
2) Lafad Mufrod Kully (كُلِّيٌّ)
Lafad
Mufrod Kully adalah kebalikan dari lafad mufrod juz'i. Yakni lafadz mufrod yang
dapat mencangkup beberapa unir arti yang menyatu. Artinya, jika lafad ini
dipikirkan lebih jauh, akan muncul beberapa unit atau cabangan yang bermakna
didalamnya. Seperti kata motor, padi, rokok dan lain-lain.
Kata
"rokok" ini bila kita fikirkan lebih dalam, pasti muncul cabangan
dari rokok itu yang tidak bisa terhindarkan. Karena "rokok" ini ada
berupa rokok kretek, rokok filter dan lain sebagainya. Hal ini terbukti,
tatakala muzaki membeli rokok di Alfamart, "Mas, saya beli rokok".
Secara otomatis, petugas Alfamart balik bertanya "Rokoknya apa mas? Rokok
Filter atau kretek". Dan pertanyaan
petugas seperti ini tidaklah bisa disalahkan. Sebab kata "rokok" ini
adalah lafadz mufrod yang masih banyak kemungkinan unitnya.
Lafad
Mufrod Kully terbagi menjadi tiga. Yaitu Lafad Mufrod Kully dzati, Lafad Mufrod
Kully 'aridli dan Lafad Mufrod Kully wasithoh.
a) Lafad Mufrod Kully dzati
Lafad
Mufrod Kully dzati adalah jika arti dari sebuah kata kulli itu termasuk dalam hakikat
juz'inya secara melekat. Misalnya kata "ikan", "buah" dan lain-lain. Kata "buah"
mempunyai unit berupa kata rambutan, pisang, anggur dan lain lain. Hakikat dari
pisang adalah buah, rambutan adalah buah, anggur juga buah. Jadi ketiganya bisa
disebut buah. Hal ini terbukti ketika luna maya memesan anggur satu ons di toko
buah milik pak Nazril. Kemudian, selang beberapa saat adik luna maya (Tukul
Arwana) datang mengambil anggur yang dipesan oleh luna maya, " pak,, saya
mau ambil buahnya luna". Disini tukul arwana memakai Lafad Mufrod Kully
dzati dari anggurnya luna maya.
b) Lafad Mufrod Kully 'aridli
Lafad
Mufrod Kully 'aridli adalah jika arti dari sebuah kata kulli itu bukan termasuk
dalam hakikat juz'inya secara melekat. Misalnya kata presiden, gubernur, dan
lain sebagainya. Jika kata presiden ini dinisbatkan kepada bapak susilo bambang
yudoyono maka hakikat kata presiden bukanlah SBY. Meskipun pak sby bisa disebut
dengan presiden. Hal ini terbukti pak sby tidak bisa disebut presiden mana kala
sudah lenser dari istana Negara (pensiun).
Berbeda
lagi bila istilah "hewan" dinisbatkan kepada pak SBY. Kata hewan bagi
pak sby adalah Lafad Mufrod Kully dzati. Sebab mulai SBY lahir setatus hewan
sudah melekat dan terus sampai mati bisa disebut SBY adalah hewan.
c) Lafad Mufrod Kully wasithoh
Lafad
Mufrod Kully wasithoh adalah ketika ada lafadz kuli yang bukan Lafad Mufrod
Kully dzati atau Lafad Mufrod Kully 'aridli. Dengan kata lain, Kully wasithoh
adalah lafadz kulli yang mempunyai dua nisbat yang hakikat. Misalnya, kata
manusia ini mempunyai dua hakikat. Yakni, manusia sebagai hewan (hayawaniyyah)
dan manusia mahluk yang berakal (nathiqiyyah).
D. MACAM-MACAM LAFADZ KULLI
Sesuai
dengan definisi serta pembagian lafad kulli diatas, bisa ditarik kesimpulan
lafadz kully adalah lafadz yang masih mempunyai unit atau bagian yang tak
terelakkan.
Lafadz
kulli bisa dibagi menjadi lima macam lafadz. Yakni, Kulli Jinis, Kulli Fasal,
Kulli Nau', Kulli Arodh dan Kulli Khos.
1. Kulli Jinis
Kulli
jinis adalah lafadz Kulli yang mempunyai beberapa jenis, hakikat yang berbeda,
dan ketika terdapat persaman, kulli itu patut digunakan sebagai jawaban dari
sebuah pertanyaan. Misalnya kata kendaraan, dengan kata ini kita bisa
menyebutkan beberapa unit dari kendaraan itu sendiri, yakni mobil, motor oplet,
dan lain sebagainya. Sebab, mobilpada hakkatnya adalah sebuah kendaraan. Motor
dan oplet juga sebuah kendaraan.
Kata
kendaraan inipun juga bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan yang menayakan unitnya.
Contoh, ketika Bahrudi ditanya Justin Bieber tentang oplet. "Rud, becak
dan ontel itu apa?" Bahrudi cukup menjawab dengan lafad kullyna dari kata
becak. "becak adalah kendaraan, ontel juga sebuah kendaraan". Jawaban
ini sudah mewakili dari definisi unit kendaraan seperti becak, otel dan lain
sebagainya.
Jadi,
kendaraan ini adalah kully dari jinis motor, mobil, becak, dan lain lian yang
semuanya pada hakikatnya berbeda namun punya kesamaan definisi kendaraan.
Lafadz
Kulli jinis ini bisa dibagi menjadi tiga yakni:
a. Jenis Qorib
Jenis
qorib adalah Jenis yang mana dibawahnya tidak ada jenis lagi. Yang ada hanyalah
nau'. Misalnya lafadz "Hewan" dibawahnya tidak ada lagi jenis dari
hewan, yang ada hanya nau'nya seperti manusia, kerbau kera.
b. Jenis Ba'id
Jenis
ba'id jenis yang dibawahnya masih ada jenis lagi namun diatas jenis itu sudah
tidak terdapat jenis lagi. Misalnya kata jauhar atau dzat. Diatas kata jauhar
tidak ada lagi jenisnya. Akantetapi dibawahnya masih ada jenisnya seperti jisim,
jisim yang berkembang, dan hewan.
Jenis
ba'id ini masih bisa dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Yakni:
a) Satu Tingkatan
Contohnya
adalah kata "benda yang berkembang" ini termasuk jenis yang jauh bila
dinisbatkan kepada manusia dengan satu peringkat yakni jenis hewan.
b) Dua Tingkatan
Contohnya
adalah kata "jisim" ini termasuk jenis yang jauh dengan selisih dua
tingkatan bila dinisbatkan dengan kata manusia. Dua tingkatan itu adalah hewan
dan manusia.
c) Tiga Tingkatan
Contohnya
adalah kata "dzat" ini termasuk jenis yang jauh dengan selisih tiga
tingkatan bila dinisbatkan dengan kata manusia. Tiga tingkatan itu adalah
jisim, hewan dan manusia.
c. Jenis Mutawasit
Jenis
Mutawasit atau wasath adalah jenis yang mana diatas dan di bawahnya masih ada
lagi jenisnya. Seperti kata "an-Nami'", ini masih punya jenis
diatanya berupa kata jauhar dan masih punya jenis dibawahnya berupa hewan.
2. Kulli fasal
Kulli
fasal adalah yaitu sebagian dari sebuah benda, dzat atau wujud yang sebagian
itu menunujkkan kehususan benda tersebut. Karena dengan bagianitu bisa
membedakan dengan perkara lain. Serta pantas dipakai jawaban untuk sebuah pertanyaan
terhadap bendanya.
Contoh
kata "berakal", ini adalah bagian dari wujud kehususan manusia dari
hewan lainnya. Sebab manusia termasuk bagian dari hayawan. Serta kata berfikir
ini dapat dijadikan sebagai sebuah jawaban dari pertanyaan perihal apa hakikat
manusia. Hal ini dikarenakan hanya manusia yang dapat berfikir (hayawan berakal).
Kulli
fasal dibagi menjadi dua, kulli fasal ba'id dan kulli fasal qorib.
a. Kulli fasal ba'id seperti contoh diatas,
kata "berakal" untuk jenis manusia.
b. Kulli fasal qorib seperti kata
"berperasaan" untuk jenis manusia.
3. Kulli 'arodl
Kulli
'arodl adalah lafadz kulliyang keluar dari hakikat dzat, wujud benda, benda
yang dapat dipersesuaikan dengan hakikat wujud itu, daisamping itu juga dapat disesuaikan dengan
yang lain.
Contoh kata bernafas, bagi manusia bernafas
jelas bukan hakikat dari definisi manusia sebab hakikat manusia adalah hewan
yang dapat berfikir dan bukan hewan yang bisa bernafas. Namun, kata bernafas
tentu bisa disandarkan kepada manusia. Hal ini terbukti ketika definisi hewan
bernafas adalah bukan manusia saja, karena semua hewan pasti bernafas.
4. Kulli nau'
Kulli
nau' adalah kulli yang mempunyai beberapa hakikat yang sama dan patut dipakai
sebuah jawaban dari pertanyaan perihal benda itu sendiri.
Contoh
perkataan "manusia" ini mempunyai beberapa hakikat yang sesuai, yakni
ngatiyem, bejo, suratmi dan lain-lain. Yang semuanya mempunyai hakikat yang
sama yakni hewan yang berakal. Serta bisa dipakai jawaban dari sebuah
pertanyaan " apa definisi dari ngatiyem, bejo, suratmi?" kemudian
dijawab " ngatiyem, bejo, suratmi itu adalah manusia". Jawaban ini
tentu benar dan sudah bisa mewakili dari hakikat ngatiyem, bejo dan suratmi.
5. Kulli khos
Kulli
khos adalah lafad kulli yang di luar dzat,akan tetapi tertentu atau husus dari
dzat itu sendiri. Seperti kata "tertawa" bagi manusia adalah hakikat
diluar manusia. Namun tertawa adalah perkara yang husus dimiliki oleh manusia
karna selain manusia tidak dibisa tertawa.
Label:
Pemikiran Islam dan Umum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
1 komentar:
Klasifikasi dan pemberian contohnya spertinya kurang memahamkan
Posting Komentar