Popular Posts
-
Pemulung Dilarang Masuk! Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita...
-
Ilmu Mantiq (Logika) A. Ilmu Mantiq / Logika Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat me...
-
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia... Bagaim...
-
A. Tauhid Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tau...
-
Jenis Puisi Menurut Aminudin (1) Puisi epik , yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan y...
-
Dahulu ada seorang sufi yang melakukan sebuah pengembaraan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendakwahkan panji kebenaran ...
-
Belajar dari Sang “Guru Bangsa” *Diskusi singkat dengan Buya Syafii Maarif Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Sore itu tepatnya di ha...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persoalan pluralisme masih hangat diperbincangkan. Sebenarnya isu...
-
Assalamualaikum sobat :-) Bagaimana kabar sobat hari ini??? semoga selalu dalam limpahan kasih dan sayang Allah ta'ala..amiiiiin....
-
1. Pengertian Fiqhul Lugah - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pe...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
About Me
- Unknown
Followers
Labels
Pages
Like us on Facebook
Selasa, 24 Maret 2015
1. Pengertian
Fiqhul Lugah
- Secara Etimologis : Terdiridari dua kata
yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pengertian memahami bahasa
serta hakikatnya, karena الفقه sendiri berarti memahami dan ilmu, sedangkan اللغة
adalah bahasa.
- Secara Terminologis : Fiqhul
Lughah adalah Ilmu yang mengkaji problematika bahasa dari aspek bunyi, kosa kata,
struktur, karakteristik fonologis, morfologis, dan sintaksisnya.
2. Perbedaan
antara fiqhul lughah dan ilmul lughah :
Pada awalnya / pada masa klasik
antara fiqhul lughah dan ilmul lughah belum dibedakan, karena secara leksikal
keduanya memiliki kajian yang sama. Namun, keduanya mulai dibedakan setelah
munculnya istilah-istilah barat yang masuk seperti linguistik dan filologi,
yang pada akhirnya linguistik diartikan sebagai ilmul lughah dan filologi
adalah fiqhul lughah. Yang menjadikan perbedaan diantara keduanya ialah objek
kajiannya, ilmul lughah (linguistik) sendiri mengkaji bahasa dari sisi
kebahasaannya, sedangkan fiqhul lughah (filologi) mengkaji isi kandungan bahasa
yang mencakup masalah isytiqaq, morfologi, fonologi, dan yang lainnya.
3. Teori
perkembangan bahasa pada umumnya, faktor-faktornya :
a. Faktor Kesehatan
Apabila pada usia dua tahun
pertama, seseorang mengalami sakit terus-menerus, maka seseorang tersebut
cenderung akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan
bahasanya.
b. Intelegensi
Seseorang yang perkembangan
bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi normal. Dan ini sudah
terbiasa terjadi dengan anak pada umumnya.
c. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Beberapa studi tentang hubungan
antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan
bahwa seseorang yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam
perkembangan bahasanya dibandingkan dengan yang berasal dari keluarga yang
lebih baik
d. Jenis Kelamin
Pada tahun pertama usia seseorang,
tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan wanita. Namun mulai
usia dua tahun, seseorang wanita menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari
pria. Karena wanita lebih semangat dan pria itu sering malas. Padahal dalam
tingkat pemahaman, pria lebih cepat paham daripada wanita.
e. Umur / Usia
Manusia bertambah umur akan semakin
matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya.
Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan
kebutuhannya. Jadi seseorang akan semakin pintar berbahasa bergantung pada
umur, semakin bertambah umur semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya.
f. Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat seseorang tumbuh
dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan
bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan lingkungan pedesaan. Begitu
pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah
terpencil dan di kelompok sosial yang lain.
4. Terbentuknya
bahasa Arab Fusha menjelang turunnya al-Qur’an, faktor penting :
Ada beberapa faktor penting yang
signifikan dalam terbentuknya bahasa Arab fusha, diantaranya ialah :
-
Ekonomi - Pasar
(الاسواق)
Pasar menjadi faktor terpenting dalam terbentuknya bahasa Arab
fusha ini, dikarenakan sejak dahulu memang pasar menjadi tempat berkulnya
berbagai masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Di Arab sendiri pasar
memiliki fungsi diantaranya sebagai tempat perdagangan, termpat berinteraksi
sesama orang Arab, tempat bertukar pikiran (sharing), tempat festival sya’ir,
tempat untuk memamerkan kefashihah dalam berbahasa Arab, dan juga sebagai
tempat mengagungkan keturunan. Diantara pasar-pasar tersebut yang paling terkenal
ialah pasar ‘Ukaadh (سوق عكاظ),
pasar Majnah (سوق مجنة), dan pasar Dzul Majaz (سوق ذو المجاز).
-
Letak geografis makkah dan peran suku Quraisy (أثر مكة و عمل
قريش)
Makkah
merupakan kota yang sangat strategis di Arab saat itu, adanya ka’bah di
Makkah dan berbagai faktor lain yang menjadikan Makkah sebagai kota yang
strategis seperti pusat perdagangan dan lain sebagainya menjadikan Makkah
selalu ramai oleh penduduk Makkah sendiri dan penduduk dari daerah lain. Adanya
ibadah haji dan perdagangan di Makkah inilah yang memudahkan masyarakat Quraisy
untuk menyerap berbagai dialek dan bahasa / kosakata dari suku lain dan juga
sebaliknya. Selain itu, pada abad ke-5 Makkah menjadi tempat singgah para
kafilah dagang dari Utara Arab (Yaman dan sekitarnya), Makkah juga merupakan
tempat yang sangat aman, sehingga proses dagang di Makkah menjadi sangat
kondusif.
-
Agama (Islam)
Turunnya al-Qur’an dengan bahasa Arab Fusha
tentunya didahului turunnya Islam yang dibawa Rasul Muhammad kepada seluruh
alam terutama Arab sebagai tempat kelahiran Muhammad dan cikal bakal penyebaran
Islam hingga ke seluruh penjuru bumi. Dengan adanya Islam itulah yang menuntut
terbentuknya bahasa Arab Fusha sebagai bahasa persatuan umat Islam sendiri dan
juga persatuan bangsa Arab pada umumnya, dimana jauh sebelum bahasa Arab fusha
itu terbentuk, terdapat berbagai variasi dan dialek dalam bahasa Arab. Sehingga
beriringan dengan proses diturunkannya wahyu (al-Qur’an) kepada Muhammad,
bahasa Arab fusha ini juga mulai terbentuk selain karena faktor agama disini,
juga karena dua faktor lain di atas yang sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya bahasa Arab fusha itu sendiri.
5. Perkembangan bahasa Arab pada awal Islam
:
Pada awal Islam hingga diturunkannya al –
Quran yang membawa kosa kata baru dengan jumlah yang sangat luar biasa
banyaknya menjadikan bahasa Arab sebagai suatu bahasa yang telah sempurma baik
dalam mufradat, makna, gramatikal dan ilmu –ilmu lainnya. Adanya perluasan
wilayah-wilayah kekuasaan islam setelah berkembang kekuasaan Islam membuat
orang-orang Islam Arab pindah ke negeri baru sampai masa Khulafaa
Al-Al-Rasyidiin. Mulai dari sinilah bahasa Arab (sebagaimana bahasa Arab pada
al-Qur’an) semakin menyebar ke beberapa daerah lain di luar Makkah dan Madinah.
6. Perkembangan bahasa
Arab pada masa Umayyah :
Pada masa Umayyah ini kekuasaan Islam semakin meluas
lagi, sehingga orang-orang Arab terus meluas ke beberapa wilayah lain dan
bergabung / menetap di wilayah tersebut, sehingga terjadi pencampuran antara
orang Arab asli dengan penduduk lokal. Hal itulah yang memicu adanya
upaya-upaya orang Arab untuk menyebarkan bahasa Arab ke wilayah melalui ekspansi
yang beradab. Melakukan Arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk
lokal tersebut mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.
7. Perkembangan bahasa
Arab pada masa Abbasiyyah :
Pemerintahan Abbasiyyah berkeyakinan bahwa kejayaan
pemerintahannya dapat bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama Islam dan
bahasa Arab, kemajuan agama Islam dipertahankan dengan cara melaksanakan
kegiatan pembedahan al-Quran terhadap cabang-cabang disiplin ilmu pengetahuan
baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab Badwi yang
bersifat alamiah ini tetap dipertahankan dan dipandang sebagai bahasa yang
bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putra bani Abbas. Pada
abad ke empat H bahasa Arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan untuk keperluan administrasi,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan bahasa Arab mulai dipelajari melalui
buku-buku ,sehingga bahasa fusha semakin berkembang dan meluas seiring
berkembang dan meluasnya kekuasaan Islam dan menyebarnya agama Islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar