Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

About Me

Followers

Pages

Like us on Facebook

Selasa, 24 Maret 2015

BAHASA DAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti kita ketahui bahasa dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang yang
tidak dapat dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak mungkin
pula ada bahasa tanpa masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu dalam suatu bahasa
juga dapat terjadi pergeseran, hal ini terjadi karena dipengaruhi berbagai hal diantaranya
perkembangan ilmu dan teknologi. Seperti kita ketahui pula bahwa fungsi bahasa secara
umum adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa adalah suatu wahana untuk kita
berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian setiap anggota masyarakat tentunya
memiliki dan menggunakan alat komunikasi sosial tersebut. Tidak ada bahasa tanpa
masyarakat dan tidak ada pula masyarakat tanpa bahasa.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bahasa pun
mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena bahasa memang
tidak lepas dari masyarakat. Dua hal ini saling berkaitan, begitu pula dengan bahasa
indonesia yang diangkat dari bahasa Melayu yang bersifat lingua franca sebagai bahasa
penghubung yang tersebar di Nusantara hingga saat dirumuskannya bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu yang menjadi bahasa negara, sejak itupun perkembangan bahasa
Indonesia terus berkembang, beribu-ribu istilah dan kata-kata baru bermunculan, dari segi
struktur kita tingkatkan swadayanya sehingga kita dapat rumuskan segala pemikitan yang
tinggi dan rumit dalam bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang
canggih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang juga berkembang dan
modern.



B. Rumusan masalah
1. Bahasa dan tutur
2. Masyarakat tutur
3. Bahasa dan tingkatannya
4. Hubungan bahasa dan masyarakat



BAB II
PEMBAHASAN
1. BAHASA DAN TUTUR
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti.
Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:
1. Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
2. Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke
dalampikiran orang lain.
3. Suatu kesatuan sistem makna.
4. Suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara
bentuk dan makna.
5. Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh:
perkataan,kalimat, dan lain-lain.)

2. MASYARAKAT TUTUR
Bahasa dan sosiolinguistik dapat disimpulkan bahwa masyarakat tutur ialah
sekelompk orang atau individu yang memiliki kesamaan atau menggunakan sistem
kebahasaan yang sama berdasarkan norma-norma kebahasaan yang sesuai.
Dalam masyarakat yang sesungguhnya, anggota-anggotanya memungkinkan
memiliki ciri fisik yang berupa organ bicara (organ of speech) yang berbeda-beda yang
pada gilirannya nanti menghasilkan idiolek yang berbeda. Dalam masyarakat itu anggota-anggotanya dimungkinkan pula memiliki kepribadian yang berbeda yang nantinya
menimbulkan wujud dan cara bahasa yang berlainan. Sementara itu, asal kedaerahan
yang berbeda akan melahirkan bermacam-macam variasi regional yang lazim disebut
dialek. Dan akhirnya, status sosial ekonomi anggota masyarakat yang berbeda-beda akan
mewujudkan sosiolek yang berbeda.
Faktor-faktor sosial dan individual yang lain, seperti umur, jenis kelamin, tingkat
keakraban, latar belakang keagamaan, dan sebagainya tentu menambah komplek wujud
bahasa yang terdapat dalam sebuah masyarakat tutur, sehingga tidak mustahil bahwa
dalam sebuah masyarakat tutur terdapat sejumlah masyarakat tutur lain dalam skope yang
lebih kecil.
Ciri khas bahasa seseorang disebut idiolek, sedangkan kumpulan idiolek dalam sebuah bahasa disebut dialek. Variasi yang digunakan oleh orang-orang yang berbeda
tingkat sosialnya termasuk variasi dialek social atau sosiolek.

3. BAHASA DAN TINGKATANNYA
Pokok pembicaraan sosiolinguistik adalah hubungan antara bahasa dengan
penggunaanya di dalam masyarakat yaitu hubungan antara bentuk-bentuk bahasa tertentu,
yang disebut variasi bahasa, ragam, atau dialek dengan penggunaannya untuk fungsi-fungsi
tertentu di masyarakat.
Adakah hubungan antara antara bahasa dengan tingkatan social ? tingkatan social di dalam masyarakat itu bisa dilihat dari dua segi yaitu :
1)      Dari segi kebangsawanan
2)      Dari segi kedudukan social yang ditandai dengan tingkatan pendidikan dan keadaan perekonomian yang dimiliki
Untuk melihat adanya hubungan antara kebangsawanan dengan bahasa, kita ambil contoh masyarakat tutur bahasa jawa, mengenai tingkat kebangsawanan ini, kutjoroningrat ( 1967 : 245 ) membagi masyarakat jawa ada 4 tingkat yaitu :
a)      Wong ellik
b)      Wong sudagar
c)      Priyayi
d)      Ndara
Sedangkan menurut Clifford beerts ( dalam pride dan holmes (ed) 1976 ), membagi masyarakat jawa menjadi 3 tungkat yaitu :
·        Priyayi
·        Bukan priyayi tetapi berpendidikan dan bertempat tinggal dikota
·        Petani dan orang-orang kota yang tidak berpendidikan
Berdasarkan tingkatan tersebut melahirkan undak usuk yaitu variasi bahasa yang penggunaanya didasarkan pada tingkat-tingkat social.

4. HUBUNGAN BAHASA DAN MASYARAKAT
Bahasa dan masyarakat, bahasa dan kemasyarakatan, dua hal yang bertemu di
satu titik, artinya antara bahasa dan masyarakat tidak akan pernah terpisahkan. Bahasa
sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota masayarakat sebagai
alat komunikasi, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa begitu melekat erat,
menyatu jiwa di setiap penutur di dalam masyarakat. Ia laksana sebuah senjata ampuh
untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai
alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam masyarakat inilah di namakan fungsi bahasa
secara tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara bahasa dan penggunanya di
dalam masyarakat ini merupakan kajian sosiolinguistik.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat, maka tidak terlepas dari istilah “
masyarakat bahasa”. Masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang memiliki bahasa
bersama atau merasa termasuk dalam kelompok itu, atau berpegang pada bahasa standar
yang sama. Masyarakat tutur adalah istilah netral. Ia dapat dipergunakan untuk menyebut
masyarakat kecil atau sekelompok orang yang menggunakan bentuk bahasa yang relatif
sama dan mempunyai penilaian yang sama dalam bahasanya. Jadi masyarakat bahasa
atau masyarakat tutur.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat tentu tidak terlepas dengan kebudayaan
yang ada pada suatu masyarakat, maka titik tolaknya adalah hubungan bahasa dengan
kebudayaan dari masyarakat yang memiliki variasi tingkat- tingkat sosial. Ada yang
menganggap bahasa itu adalah bagian dari masyarakat, namun ada yang menganggap
bahasa dan kebudayaan itu dua hal yang berbeda, tetapi hubungan antara keduanya erat,
sehingga tidak dapat dipisahkan, yang menganggap bahasa banyak dipengaruhi oleh
kebudayaan, sehingga apa yang ada dalam kebudayaan akan tercermin dalam bahasa. Di
sisi lain ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat mempengaruhi kebudayaan dan
cara berpikir manusia, atau masyarakat penuturnya.
Bagaimanakah bentuk hubungan antara bahasa dengan masyarakat? Bentuk
hubungan bahasa dengan masyarakat adalah adanya hubungan antara bentuk-bentuk
bahasa tertentu, yang disebut variasi ragam atau dialek dengan penggunaannya untuk
fungsi-fungsi tertentu didalam masyarakat.Sebagai contoh di dalam kegiatan pendidikan
kita menggunakan ragam baku, untuk kegiatan yang sifatnya santai (non formal) kita
menggunakan bahasa yang tidak baku, di dalam kegiatan berkarya seni kita
menggunakan ragam sastra dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan menggunakan
bahasa yang benar, yaitu penggunaan bahasa pada situasi yang tepat atau sesuai konteks
di mana kita menggunakan bahasa itu untuk aktivitas komunikasi.




BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur di dalam masyarakat.
Ia laksana sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan
kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam
arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam
masyarakat inilah di namakan fungsi bahasa secara tradisional. Maka dapat di katakan
hubungan antara bahasa dan penggunanya di dalam masyarakat ini merupakan kajian
sosiolinguistik.

B. SARAN
Setiap individu harus menutur atau berbicara dengan menggunakan bahasa yang
benar, sopan, bijaksana dan memiliki etika dalam berbahasa, apalagi saat berada di
kalangan masyarakat. Dan hendaklah bagi penutur bahasa harus bisa menyesuaikan
bahasanya ketika berada di suatu tempat, baik di lingkungan formal maupun di
lingkungan non formal.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, Linguistik Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta 2007.
Chaer Abdul, Agustina leoni, SOSIOLINGUISTIK Perkenalan Awal, Jakarta: PT Rineka Cipta 2004.

Nababan, P.W.J, 1984, Sosiolinguistik: Suatu Pengantar, Jakarta Gramedia.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Flickr Images