Popular Posts
-
Pemulung Dilarang Masuk! Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita...
-
Ilmu Mantiq (Logika) A. Ilmu Mantiq / Logika Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat me...
-
A. Tauhid Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tau...
-
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia... Bagaim...
-
Jenis Puisi Menurut Aminudin (1) Puisi epik , yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan y...
-
Dahulu ada seorang sufi yang melakukan sebuah pengembaraan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendakwahkan panji kebenaran ...
-
Belajar dari Sang “Guru Bangsa” *Diskusi singkat dengan Buya Syafii Maarif Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Sore itu tepatnya di ha...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persoalan pluralisme masih hangat diperbincangkan. Sebenarnya isu...
-
Assalamualaikum sobat :-) Bagaimana kabar sobat hari ini??? semoga selalu dalam limpahan kasih dan sayang Allah ta'ala..amiiiiin....
-
1. Pengertian Fiqhul Lugah - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pe...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
About Me
- Unknown
Followers
Labels
Pages
Like us on Facebook
Kamis, 08 Januari 2015
Sebelum terlambat, bersegeralah!
يَا أَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖوَاتَّقُوااللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ(18)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Sahabat muslim dimanapun anda berada, waktu sejatinya merupakan salah satu yang paling penting dalam kehidupan ini. Salah menggunakannya satu langkahpun, akibatnya akan dapat kita tanggung hingga beberapa hari setelahnya, beberapa tahun setelahnya, atau bahkan seumur hidup kita.
Dalam ayat yang saya paparkan diatas sejatinya terdapat satu pesan penting yang ada korelasinya dengan waktu. Dalam tafsirnya mengenai ayat diatas Imam al-Qurtuby menyebutkan bahwa ada sedikitnya 2 pesan waktu yang ingin disampaikan oleh Allah melalui ayat itu, yang pertama ialah mengenai tafsir perintah kepada kita untuk bertaqwa kepada Allah dengan menghentikan segala aktivitas negatif kita di masa lalu. Dan yang kedua ialah agar kita bertaqwa kepada Allah dengan kita mengusahakan dengan keras untuk memperbaiki diri dan melakukan segala aktivitas positif yang bermuara pada amal shalih, yang bermuara pada ketaatan kepada Allah, yang bermuara pada ridha Allah ta’ala.
Saudaraku yang budiman, penjelasan tafsiran yang pertama yaitu agar kita bertaqwa kepada Allah dengan menghentikan / men-STOP segala amal dan aktivitas negatif yang mengarah pada kemaksiatan dan murka Allah yaitu sebenarnya merupakan upaya perbaikan diri dari masa lalu dan upaya pendekatan diri kepada Allah. Sudah sewajarnya bagi setiap manusiapernah melakukan suatu kesalahan dan dosa, akan tetapi sebaik-baik manusia ialah yang mampu menjadikan pelajaran segala kesalahan di masa lalu untuk perbaikan di masa yang akan datang dan yang lebih lagi ialah di alam selanjutnya yaitu alam akhirat. Karena sejatinya dunia ini merupakan investasi utama menuju akhirat. Apabila yang kita lakukan selama hidup ialah keburukan dan dosa, maka sudah pasti apa yang kita dapatkan di akhirat nanti ialah siksa dan murka Allah. Sedangkan sebaliknya, apabila yang kita lakukan selama di dunia ini ialah amal shalih, maka sudah tentu apa yang kita dapatkan di alam akhirat nanti adalah segala nikmat di Surga Allah ta’ala.
Sedangkan tafsiran yang kedua menurut al-Qurtuby yaitu, agar kita bertaqwa kepada Allah dengan cara berjuang dan mengupayakan amal shalih untuk waktu selanjutnya atau untuk masa depan. Inilah point utama dari pembahasan ini, yaitu agar kita mampu belajar dari yang telah terjadi, dan merubah segala yang kurang ataupun salah dari diri kita di masa lalu untuk kehidupan di kemudian hari baik itu di dunia yang penuh fana pun juga di alam akhirat yang kekal selamanya. Dalam sebuah hadist Rasulullah menyebutkan bahwasanya “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama saja dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin, maka ia termasuk orang-orang yang terlaknat”.
Saudaraku, begitu islam menempatkan waktu pada posisi yang lebih tinggi merupakan satu peringatan bagi kita bahwa begitu pentingnya waktu yang menentukan hari-hari kita di kemudian hari, dan jika kita mau untuk sedikit berfikir ialah agar kita mampu untuk selalu mengusahakan yang terbaik dalam setiap kesempatan dan waktu yang kita lalui dalam kehidupan ini agar kita menjadi pribadi yang selalu meningkat dalam tingkatan ketaqwaan dan ketaatan kita kepada Allah, agar kita mampu menjadi pribadi yang bermanfaat dan berguna untuk diri dan masa depan kita sendiri, untuk orang lain, tentunya demi perjuangan di jalan Allah ini. Wallahua’lam, fastabiqulkhairat.
Label:
Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar