Popular Posts
-
Pemulung Dilarang Masuk! Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita...
-
Ilmu Mantiq (Logika) A. Ilmu Mantiq / Logika Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat me...
-
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia... Bagaim...
-
A. Tauhid Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tau...
-
Jenis Puisi Menurut Aminudin (1) Puisi epik , yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan y...
-
Dahulu ada seorang sufi yang melakukan sebuah pengembaraan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendakwahkan panji kebenaran ...
-
Belajar dari Sang “Guru Bangsa” *Diskusi singkat dengan Buya Syafii Maarif Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Sore itu tepatnya di ha...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persoalan pluralisme masih hangat diperbincangkan. Sebenarnya isu...
-
Assalamualaikum sobat :-) Bagaimana kabar sobat hari ini??? semoga selalu dalam limpahan kasih dan sayang Allah ta'ala..amiiiiin....
-
1. Pengertian Fiqhul Lugah - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pe...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2015
(18)
-
▼
Oktober
(9)
- Refleksi Sumpah Pemuda untuk Kader Muda Muhammadiyah
- Kaum Muda Muslim dan Lembar Baru 1437H
- Virus Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam
- Pemulung Dilarang Masuk!
- Puisi Untuk Jogja
- Jenis Puisi Menurut Aminudin
- Napak Tilas Sejarah Bangsa PK IMM Adab
- Subuhmu Malang
- Barisan Merah Itu, Ku Percayakan Tenaga dan Pikira...
-
▼
Oktober
(9)
About Me
- Unknown
Followers
Labels
Pages
Like us on Facebook
Selasa, 06 Oktober 2015
Malang,
Senin 6 Juli 2015.
Subuhmu Malang
Subuh yang sangat sejuk, sangat berbeda dari subuh biasanya di
Jogja. Tepat hari itu jatuh pada hari ke-18 Ramadhan 1436H. Kebetulan saat itu
saya tengah silaturrahmi mengunjungi kawan lama yang kini sedang berproses di
Malang. Tentu saja saya menginap di kontrakan beliau yang memang masih terdapat
satu kamar kosong untuk saya memperistirahatkan tubuh. Setelah sahur bersama
kawan-kawan Malang, lalu imsak dan adzan subuhpun dikumandangkan. Merdu sekali,
entah siapa mu’adzin yang saya perkirakan masih berusia lebih muda dari saya
itu. Segera saya mengambil air wudhu lalu mempersiapkan diri menujju panggilan
suci itu. Kebetulan saat itu juga saya membawa jas merah kebanggaan saya, bukan
berrarti tanda kefanatisan atau apapun, namun memang saya sangat bangga
mengenakan jas merah, jas IMM ini.
Setelah cukup rapi sayapun bergegas melangkahkan kaki ke Masjid
yang kebetulan tepat di barat kontrakan kawan saya yang hanya berjarah satu
rumah dan jalan kecil saja. Cukup dingin memang, namun segar sungguh segar pagi
yang diciptakan Allah ini. Satu hal yang saya pikir adalah hal yang tidak biasa
ialah terdapat dua masjid yang hanya berjarak kurang-lebih 30 meter saja dalam
satu RT ini. Satu masjid wakaf NU dan satu lagi masjid wakaf Muhammadiyah.
Lebih di luar biasanya lagi ketika saya melihat beberapa orang berjalan dari
arah yang sama, arah yang sama, namun beberapa orang berhenti di masjid
Muhammadiyah, dan beberapa orang lainnya tetap berjalan dan saya perhatikan
menuju ke masjid NU. Sunggu satu fenomena baru yang saya lihat saat itu.
Sayapun memutuskan untuk menuju ke masjid Muhammadiyah. Bukan karena saya
fanatik atau apa, namun memang itu yang lebih dekat yang hanya selang satu
rumah dan satu jalan kecil dari kontrakan kawan saya.
Dengan khidmad dan khusyuk saya bersama jama’ah yang lain yang saat
itu di imami oleh seorang pemuda yang saya perkirakan berusia kurang dari 20
tahun melaksanakan ritual wajib tersebut. Sang imam muda itu dengan merdunya
membacakan surah ar-Rahman setalah selesai membacakan al-Fatihah. Sungguh indah
dan merdu bacaannya menambah kekhusyukan kami. Usai shalat selang beberapa saat
majulah seorang pemuda lagi yang juga saya perkirakan berusia kurang dari 20
tahun ke atas mimbar. Dengan baju koko putih yang rapi ditambah peci bundar
pemuda itu memulai kultum subuh itu. Topik yang diangkat olehnya ialah hikmah
bersabar yang merupakan salah satu sikap meneladani baginda Rasulullah SAW.
“Sabar itu bagaikan kepada pada tubuh kita, jika kepala itu rusak maka rusaklah
seluruh tubuh kita. Jika sabar itu tidak ada dalam kehidupan kita, maka
rusaklah kehidupan kita” salah satu hikmah yang saya dapat saat itu.
Sungguh banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan saat itu.
Pertama kerukunan antar warga NU dan Muhammadiyah di kampung ini, yang memang
seharusnya seluruh ummat Islam menerapkannya agar tidak ada perpecahan di muka
bumi ini apalagi sesama kaum muslimin yang sejatinya ialah bersaudara. Namun
yang saya sayangkan ialah, mengapa ada perbedaan seperti ini? Yang sampai
urusan masjidpun harus memilih dan berbeda? Atau mengapa tidak membangun satu
masjid saja yang besar yang di masjid itulah semua kaum muslimin dari golongan
apapun berkumpul dan beribadah di masjid itu?
Pelajaran dan hikmah kedua yang saya petik langsung pagi itu ialah
sistem pengkaderan yang sangat bagus yang di terapkan oleh pihak takmir dan
sesepuh di masjid Muammadiyah tersebut. Yang saat itu kebertulan dari muadzin,
imam, hingga pengkultum ialah dari golongan pemuda. Seperti itulah seharusnya
para sesepuh, ustadz, kyai, ataupun ulama’ khususnya di negeri ini, mengadakan
sistem pengkaderan yang baik demi kepentingan dakwah Islamiyah. Bukan hanya
mengkader dakwator yang berasal dari pesantren saja, namun juga semua pemuda di
luar pesantren. Saya yakin Islam di negeri ini akan kuat jika sistem
pengkaderan ini dibangun dengan baik.
Sebenarnya masih cukup banyak pelajaran dan hikmah yang saya petik
pagi itu, namun dua hal di ataslah yang saya kira merupakan hal pokok yang
perlu saya tulis dan sampaikan disini. Yang pertama masalah kefanatisan dan
perbedaan di tengah umat Islam negeri ini, mengapa harus terjadi? Lalu kemudian
yang kedua ialah contoh sistem pengkaderan generasi ummat yang sangat baik dan
perlu dicontoh dan dibangun oleh ummat Islam negeri ini. Wallahu a’lam
Label:
Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar