Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

About Me

Followers

Pages

Like us on Facebook

Selasa, 27 Oktober 2015
Oleh: Mohammad Irfan Anas
Ketua Umum PK IMM Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta



            28 Oktober merupakan salah satu hari yang sangat bersejarah bangsa ini. Bagaimana tidak, tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 silam jauh sebelum proklamasi kemerdekaan dirumuskan dan dikumandangkan, para pemuda menggelar sebuah kongres yang kemudian menjadi satu peristiwa sakral dan bersejarah sebagai wujud kebangkitan pemuda Indonesia, juga sebagai satu tonggak  utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 para pemuda berkumpul di Batavia(saat ini Jakarta) untuk menyelenggarakan sebuah kongres besar yaitu Kongres Pemuda II sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I yang diselenggarakan dua tahun sebelumnya. Dari Kongres Pemuda II inilah lahir sebuah keputusan yang kemudian dikenal sebagai “Sumpah Pemuda”. Ada tiga hal pokok yang ditegaskan dalam keputusan ini, yang pertama adalah cita-cita pemuda untuk membentuk sebuah tanah air bernama tanah air Indonesia, kedua adalah cita-cita pemuda untuk memperjuangkan berdirinya sebuah bangsa yang bernama bangsa Indonesia, kemudian yang ketiga adalah cita-cita pemuda untuk menjadikan sebuah bahasa sebagai bahasa persatuan tanah air dan bangsa Indonesia, bahasa Indonesia.
Selasa, 13 Oktober 2015
Ditengah diskusi kelas A BSA '13, malam 1 suro 2015


          Hari ini, Selasa 13 Oktober 2015 merupakan hari yang seharusnya banyak dinantikan oleh seluruh umat Islam, dimanapun. Mengapa? Karena tepat hari ini pula merupakan awal tahun baru Hijriah dalam Islam, 1 Muharam 1437 Hijriah. Jika dahulu semangat umat muslim begitu besar dalam memperingati tahun baru  Islam ini, maka jauh berbeda dengan yang terjadi hari ini. Dahulu, hampir semua jama’ah pengajian, majelis pengajian, masjid-masjid, juga instansi-instansi Islam berlomba-lomba mengadakan berbagai kegiatan dan acara demi menyambut datangnya tahun baru Hijriah. Namun hari ini, nampaknya semangat itu mulai mengikis, tak lagi semeriah beberapa tahun sebelum dan sebelumnya.
Minggu, 11 Oktober 2015
Sebuah resensi dari buku Virus Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam

            Fenomena virus liberalisme di Indonesia kini semakin menggejala, bahkan menjangkiti kalangan intelektual. Melalui sendi-sendi kehidupan Muslim virus ini menyebar sangat cepat. Ia terus berusaha menghancurkan dan memecah belah pertahanan iman kaum Muslim. Dengan kalimat-kalimat dan gagasan-gagasan yang indah dan terkesan mempesona, padahal dangkal, mereka mendekonstruksi dasar-dasar Islam. Dengan begitu umat Islam terpedaya, terpukau, terpesona, sehingga digiring ke arah sinkritisme agama, sadar ataupun tidak sadar. Sumber-sumber dari al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah yang sudah pakem dan ajeg, berusaha mereka pretel dan otak-atik.
Rabu, 07 Oktober 2015
Pemulung Dilarang Masuk!

    Saat berjalan, berkeliling kota misalnya, atau bahkan banyak di sekitar tempat tinggal kita, sering kita temui papan dengan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk!" terpampang di pagar rumah besar, atau di gerbang masuk sebuah komplek perumahan.
259 Jogjaku



Pertengahan Juni dua tahun lalu
Pertama kalinya setelah waktu itu
Kujejakkan, kulangkahkan kakiku
Menyusuri setiap jalan hingga gang sempitmu

Selasa, 06 Oktober 2015
Jenis Puisi Menurut Aminudin



(1)   Puisi epik, yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Pusii epik dibedakan antara folk-epic, yakni bila nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan dan literary-epic, yakni bila nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya. Najid (2003:14), juga mengartikan bahwa puisi epik adalah puisi yang disampaikan oleh penyair dalam bentuk cerita.

Membuka Kembali Kemegahan Vredeburg

Foto Bersama PK IMM Adab
di Salah Satu Sudut Benteng Vredeburg

Dalam menyambut kader baru Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (PK IMM Adab) 2015, hari itu tepatnya Ahad 13 September 2015 segenap jajaran serta anggota termasuk kader baru PK IMM Adab melaksanakan satu kegiatan “Napak Tilas Sejarah Bangsa dan juga Diskusi Sejarah” dengan mengusung tema “Membuka Kembali Lembar Kemegahan Vredeburg” dengan mengunjungi salah satu situs bersejarah di Yogyakarta yang juga kini menjadi salah satu museum sejarah di Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pengurus PK IMM Adab periode 2015/2016 bersama kader baru PK IMM Adab 2015. Kegiatan dimulai seperti biasa dengan berkumpul di depan Poli Klinik UIN Sunan Kalijaga, kemudian bersama-sama dengan mengendarai sepeda motor kami berangkat bersama ke Benteng Vredeburg di sebelah titik nol kilometer Yogyakarta.

Malang, Senin 6 Juli 2015.
Subuhmu Malang



Subuh yang sangat sejuk, sangat berbeda dari subuh biasanya di Jogja. Tepat hari itu jatuh pada hari ke-18 Ramadhan 1436H. Kebetulan saat itu saya tengah silaturrahmi mengunjungi kawan lama yang kini sedang berproses di Malang. Tentu saja saya menginap di kontrakan beliau yang memang masih terdapat satu kamar kosong untuk saya memperistirahatkan tubuh. Setelah sahur bersama kawan-kawan Malang, lalu imsak dan adzan subuhpun dikumandangkan. Merdu sekali, entah siapa mu’adzin yang saya perkirakan masih berusia lebih muda dari saya itu. Segera saya mengambil air wudhu lalu mempersiapkan diri menujju panggilan suci itu. Kebetulan saat itu juga saya membawa jas merah kebanggaan saya, bukan berrarti tanda kefanatisan atau apapun, namun memang saya sangat bangga mengenakan jas merah, jas IMM ini.

Minggu, 04 Oktober 2015
Barisan Merah Itu, Ku Percayakan Tenaga dan Pikiran ini Padanya


Foto Bersama Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA


Bukan dunia mahasiswa rasanya jika tidak identik dengan aktivitas dalam keorganisasian. Ya, itulah persepsi awal ketika mulai melangkahkan kaki memasuki dunia kemahasiswaan. Bahkan jauh sebelum memasuki dunia mahasiswa pun, telah lahir persepsi ini, mahasiswa sebagai aktivis, sederhananya aktivis adalah julukan bagi para mahasiswa pada umumnya, sebagai pengantar, memang itulah yang ada dalam benak saya saat itu. Sebelum memasuki dunia kemahaiswaan pun, sebelum masuk ke jenjang perkuliahan di sebuah kampus, Universitas, saya telah melakukan pencarian dan penyaringan sederhana mengenai organisasi-organisasi kemahasiswaan. Yang saat itu nama-nama organisasi mainstream dan besar yang sudah saya kenal adalah HMI, IMM, PMII, dan KAMMI. Padahal karena kedunguan saya terhadap dunia kemahasiswaan dan keorganisasian mahasiswa, yang saya sebutkan tadi hanyalah sebagian kecil dari organisasi kemahasiswaan yang ada khususnya di kampus-kampus di Indonesia ini.

Kamis, 02 Juli 2015
Pengalaman Seleksi Beasiswa Djarum Plus 2015 – Yogyakarta



Assalamualaikum warohmatullohi wa barokatuh sobat mulia...

Bagaimana kabar sobat semua? Semoga nikmat apapun senantiasa diberikan Allah untuk sobat semua...

Pengen tau apa itu Beasiswa Djarum? Apa saja yang harus dilakukan atau dihadapi untuk mendapatkan Beasiswa Djarum Plus ini? Penasaran kan sobat? Hehe


Rabu, 10 Juni 2015
Belajar dari Sang “Guru Bangsa”
*Diskusi singkat dengan Buya Syafii Maarif

Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif
Sore itu tepatnya di hari Senin, 8 Juni 2015 saya beserta kawan-kawan lain yang terkumpul di PC IMM Kab. Sleman memiliki agenda silaturahim ke rumah tokoh Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta khususnya di Kabupaten Sleman. Acara silaturahim seperti ini biasa kami lakukan dan sudah menjadi tradisi yang selalu kami lestarikan dan telah diwariskan langsung dari para senior kami baik di lingkup PK (Komisariat / Fakultas) maupun di lingkup PC (Cabang). Tujuan dari silaturahim ini diantaranya ialah untuk memupuk dan memperkuat ukhuwah islamiyah antara masing-masing kader (muslim, IMM) sendiri dengan para dosen maupun tokoh di kalangan Muhammadiyah. Kali ini tokoh yang akan kami kunjungi ialah negarawan dan guru bangsa yang masih dimiliki bangsa ini yaitu Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, MA atau biasa dikenal Buya Syafii.

Selasa, 24 Maret 2015

Dewasa ini, persoalan pluralisme masih  hangat diperbincangkan. Sebenarnya isu pluralisme telah lama hadir, bahkan bisa dikatakan setua usia manusia dan akan ada selama kehidupan belum usai, hanya saja terus menerus akan berkembang seiring dengan kemajuan  zaman.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjalani kehidupan yang majemuk secara ilmiah dan wajar apa adanya. Namun seiring dengan kepentingan ideologis, sosial, politik, dll., realitas pluralisme berada pada puncak kesadaran dan menjadi pusat perhatian. Berkenaan dengan munculnya paham pluralisme terutama pluralisme agama beberapa tahun terakhir ini, maka wacana tentang pluralisme agama menjadi tema penting yang banyak mendapat sorotan dari sejumlah cendikiawan muslim.  Bahkan  memunculkan pro dan kontra dikalangan para pemikir, cendikiawan dan para tokoh agama.

BAHASA DAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti kita ketahui bahasa dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang yang
tidak dapat dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak mungkin
pula ada bahasa tanpa masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu dalam suatu bahasa
juga dapat terjadi pergeseran, hal ini terjadi karena dipengaruhi berbagai hal diantaranya
perkembangan ilmu dan teknologi. Seperti kita ketahui pula bahwa fungsi bahasa secara
umum adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa adalah suatu wahana untuk kita
berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian setiap anggota masyarakat tentunya
memiliki dan menggunakan alat komunikasi sosial tersebut. Tidak ada bahasa tanpa
masyarakat dan tidak ada pula masyarakat tanpa bahasa.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bahasa pun
mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena bahasa memang
tidak lepas dari masyarakat. Dua hal ini saling berkaitan, begitu pula dengan bahasa
indonesia yang diangkat dari bahasa Melayu yang bersifat lingua franca sebagai bahasa
penghubung yang tersebar di Nusantara hingga saat dirumuskannya bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu yang menjadi bahasa negara, sejak itupun perkembangan bahasa
Indonesia terus berkembang, beribu-ribu istilah dan kata-kata baru bermunculan, dari segi
struktur kita tingkatkan swadayanya sehingga kita dapat rumuskan segala pemikitan yang
tinggi dan rumit dalam bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang
canggih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang juga berkembang dan
modern.



A. Tauhid
Tauhid adalah ilmu ketuhanan atau keesaan Allah. Dalam al-Qur’an sendiri sangat banyak ayat yang menjelaskan mengenai Tauhid ini. Namun disini saya akan meringkas hanya menjadi beberapa ayat saja yang saya kira paling objektif dengan ke-Tauhid-an ini.



1. Pengertian Fiqhul Lugah
 - Secara Etimologis : Terdiridari dua kata yaitu الفقه dan اللغة yang bila diartikan maka memiliki pengertian memahami bahasa serta hakikatnya, karena الفقه sendiri berarti memahami dan ilmu, sedangkan اللغة adalah bahasa.
- Secara Terminologis : Fiqhul Lughah adalah Ilmu yang mengkaji problematika bahasa dari aspek bunyi, kosa kata, struktur, karakteristik fonologis, morfologis, dan sintaksisnya.

Kamis, 08 Januari 2015
Ilmu Mantiq (Logika)

A.    Ilmu Mantiq / Logika
Ilmu mantik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia dalam berfikir, supaya dapat menghasilkan kesimpulan yang benar, sehingga dia terhindar dari kesalahan berfikir, yang akhirnya menghasilkan kesimpulan yang salah dan keliru.

Sejarah Liberalisme dan Wajah Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam

A. Sejarah Lahir dan Perkembangan Liberalisme Islam di Indonesia

Sejak awal tahun 1970-an, bersamaan dengan munculnya Orde Baru yang memberikan tantangan tersendiri bagi umat Islam, beberapa cendekiawan Muslim mencoba memberikan respon terhadap situasi yang dinilai tidak memberi kebebasan berpikir. Kelompok inilah yang kemudian memunculkan ide-ide tentang "Pembaharuan Pemikiran Islam". Kelompok ini mencoba menafsirkan Islam tidak hanya secara tekstual tetapi justru lebih ke penafsiran kontekstual. Mereka dapat digolongkan sebagai Islam liberal dalam arti menolak taklid, menganjurkan ijtihad, serta menolak otoritas bahwa hanya individu atau kelompok tertentu yang berhak menafsirkan ajaran Islam.
Sebelum terlambat, bersegeralah!
يَا أَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖوَاتَّقُوااللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ(18)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Flickr Images